Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Abstract
The process of economic development in developing countries is often only seen based on economic aspects, but it is undeniable that increasing the quality of human resources can also be an indication of the success of economic development in an area. Nusa Tenggara Timur (NTT) Province is the province with the third lowest HDI compared to other provinces in Indonesia, this rank was obtained by the Province of Nusa Tenggara Timur (NTT) from 2010 to 2018. The purpose of this research is to know and analyze the factors that affect the Human Development Index (HDI) in NTT Province. The analysis tool used is Multiple Analysis Regression. The results showed that the estimation model of the corresponding panel data regression was Random Effect Model with a value of adjusted R² 0.8788. A variable that significantly affects the HDI is the population density with a regression coefficient 0.005, a pure participation number with a regression coeffient 0.016 and a minimum wage with a regression 4.580.
Proses pembangunan ekonomi di negara yang sedang berkembang keberhasilannya seringkali hanya dilihat berdasarkan aspek ekonomi saja, padahal tidak dapat dipungkiri bahwa meningkatnya kualitas sumber daya manusia dapat pula menjadi indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi disuatu daerah. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan Provinsi dengan besaran IPM terendah ketiga dibandingkan dengan Provinsi lain di Indonesia, peringkat ini didapat oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari tahun 2010 hingga tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi NTT. Alat analisis yang digunakan adalah Multiple Analysis Regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model estimasi regresi data panel yang sesuai adalah Random Effect Model dengan nilai adjusted R² sebesar 0.8788. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap IPM adalah kepadatan penduduk dengan koefisien regresi 0.005, angka partisipasi murni dengan koefisien regresi 0.016 dan upah minimum dengan koefisien regresi 4.580.