Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Industri Pengolahan Kopi : Pendekatan Metode Hayami
Abstract
This study aims to analyze the income of coffee farmers and the added value of the coffee industry. The population in this study amounted to 25 coffee farmers in Gambuhan Village. Retrieval techniques with direct interviews with coffee farmers and data analysis using profit analysis and Hayami method. The results showed that coffee farmers' income was IDR 3,421,000.00 and profits were IDR 2,742,450.00. The added value of the coffee industry is Rp45,887.00 per kilogram with 99.87 percent of the added value received by the owner of the coffee industry and 0.31 percent received by the workforce. This finding implies that coffee farmers should sell their crops to consumers, thereby reducing farmers' dependence on middlemen. This can be a strategy to increase the income and welfare of coffee farmers in Gambuhan village.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan petani kopi dan nilai tambah industri kopi.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 25 petani kopi di Desa Gambuhan. Teknik pengambilan dengan wawancara langsung dengan petani kopi dan analisis data menggunakan analisis keuntungan dan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa pentapatan petani kopi sebesar Rp3.421.000,00 dan keuntungan sebesar Rp2.742.450,00. Nilai tambah industri kopi yaitu sebesar Rp45.887,00 per kilogram dengan 99,87 persen nilai tambah diterima pemilik industri kopi dan 0,31 persen diterima oleh tenaga kerja. Temuan ini mengimplikasi bahwa petani kopi sebaiknya menjual hasil tani nya kepada konsumen, sehingga mengurangi ketergantungan petani kepada tengkulak. Hal ini dapat menjadi suatu strategi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kopi di desa Gambuhan.