Manajemen Program Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT)

Main Article Content

M. Husni Ari Santoso
Bambang Wahyono

Abstract

Abstrak


Kasus HIV di Kota Semarang tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,66% dibandingkan tahun 2014. Jumlah kunjungan pasien VCT Puskesmas Lebdosari Kota Semarang selama tahun 2016 mengalami fluktuasi dengan jumlah kunjungan sebanyak 200 pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen program pelayanan VCT di Puskesmas Lebdosari Kota Semarang. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia dan sarana cukup, tidak ada dana alokasi khusus untuk pelaksanaan program pelayanan VCT, metode pelaksanaan cenderung menggunakan VCT statis, pemasaran VCT dengan melakukan penyuluhan, perencanaan VCT dilakukan oleh bagian UKM dan UKP, pembagian tugas dan wewenang dalam pengorganisasian VCT dilakukan berdasarkan petugas yang mengikuti pelatihan, tahapan pelayanan VCT sudah sesuai dengan pedoman, evaluasi VCT hanya sebatas laporan, dan jumlah kunjungan pasien dalam beberapa bulan terakhir cenderung menurun. Simpulan penelitian ini adalah gambaran manajemen program pelayanan VCT dapat dikatakan cukup.


Abstract


Cases of HIV in Semarang City in 2015 increased by 0.66% compared to 2014. The number of VCT patient visits to Lebdosari Public Helath Center Semarang City during 2016 fluctuated with the number of visits 200 patients. The research purposed to know the description of VCT service program management at Lebdosari Public Health Center Semarang City. This research method was qualitative research method with research type using qualitative descriptive research. The results showed that human resources and facilities were adequate, no special allocation fund for VCT implementation, implementation method tends to use static VCT, VCT marketing by doing counseling, VCT planning done by SME and UKP division, division of task and authority in organizing VCT was performed on the basis of the training officers, the VCT service stage was in accordance with the guidelines, VCT evaluation was only limited to the report, and the number of patient visits in recent months tends to decrease. The conclusion was the description of VCT service program management was sufficient.


Keyword : Management, Program, VCT

Article Details

How to Cite
Santoso, M. H., & Wahyono, B. (2018). Manajemen Program Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT). HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 205-215. https://doi.org/10.15294/higeia.v2i2.18459
Section
Articles