Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas

Main Article Content

Nandya Andila Agustin
Nur Siyam

Abstract

ABSTRAK


Tenaga sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan data Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Tahun 2017 Puskesmas Adiwerna memiliki 1 tenaga sanitarian. Akan tetapi jika dilihat dari rasio tenaga sanitarian yaitu sebesar 2,86 per 100.000 penduduk di Kabupaten Tegal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kinerja dalam pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Adiwerna.


Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product/Output) dengan desain deskriptif. Metode yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Sumber informasi didapatkan dari data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam. Teknik analisis data dengan menggunakan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan lingkungan Puskesmas Adiwerna belum berjalan dengan baik. Terdapat 3 indikator kinerja tenaga sanitarian yang sudah mencapai target yaitu penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas, penduduk yang menggunakan jamban sehat, serta rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan. Selanjutnya, terdapat 6 indikator kinerja tenaga sanitarian yang belum mencapai target antara lain kualitas air minum yang memenuhi syarat, jumlah desa yang melaksanakan STBM, jumlah desa ODF, tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan, pengelolaan makanan yang memiliki syarat kesehatan, dan pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan kesehatan.


 


ABSTRACT


Sanitarians are all people who have graduated from the field of environmental health education in accordance with statutory provisions. Based on data from the Secretariat of the Tegal District Health Office in 2017 Adiwerna Health Center has 1 sanitarian staff. However, if seen from the ratio of sanitarians, which is 2.86 per 100,000 population in Tegal Regency. The purpose of this study was to determine the quality of performance in environmental health services at the Adiwerna Public Health Center.


This study uses a CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product / Output) with a descriptive design. The method used is a qualitative research method. Sources of information obtained from primary data and secondary data. This research was conducted with in-depth interviews. Data analysis techniques using three steps, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification.


The results showed that the context image in environmental health services was in accordance with the guidelines. The input picture is still lacking in terms of facilities and infrastructure. Process quality description of the performance of sanitarians is known that the lack of ability and skills, the relationship of sanitarians with colleagues and patients, and the implementation of environmental health services. Product description, there are 3 out of 9 indicators that have met the target, namely residents who have access to quality drinking water, coverage of residents who use healthy latrines, and homes that meet health requirements.


 


Keywords : Performance, Environmental Health Services, CIPP Evaluation

Article Details

How to Cite
Agustin, N., & Siyam, N. (2020). Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(2), 267-279. https://doi.org/10.15294/higeia.v4i2.33146
Section
Articles