Determinan Kejadian Stunting pada Balita di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes

Main Article Content

Indra Dwi Jayanti
Lukman Fauzi

Abstract

Abstrak


Pada tahun 2021, Brebes merupakan kabupaten dengan angka prevalensi stunting tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Kecamatan Kersana merupakan salah satu lokus penanganan stunting di Kabupaten Brebes, dengan angka prevalensi mencapai 20,89%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui determinan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional analitik, dengan desain cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2022. Jumlah sampel penelitian sebanyak 241 responden, diambil dengan proportionate stratified random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber air minum utama (p= 0,018; AOR= 6,34; CI 95%= 1,37 – 29,33), kepemilikan jamban (p= 0,002; AOR= 8,75; CI 95%= 2,15 – 35,65), dan paritas (p= 0,012; AOR= 2,46; CI 95%= 1,21 – 5,00) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada balita. Faktor terkuat yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kersana adalah jamban tidak layak.


Abstract


In 2021, Brebes is the third highest stunting prevalence rate in Central Java. Kersana District is one of the locus for handling stunting in Brebes Regency, with a prevalence rate of 20.89%. This study aimed to determine the determinants of stunting among toddlers in Kersana District, Brebes Regency. This study using quantitative observational analytic, with a cross-sectional design. This study was carried out in September to December 2022. The total sample size was 241 respondents, taken by proportionate stratified random sampling. Data analysis was performed univariately, bivariately using the chi-square test, and multivariately using the logistic regression test. The results showed that the main source of drinking water (p= 0.018; AOR= 6.34; 95% CI= 1.37 – 29.33), ownership of latrines (p= 0.002; AOR= 8.75; 95% CI= 2 .15 – 35.65), and parity (p = 0.012; AOR = 2.46; 95% CI = 1.21 – 5.00) has a significant relationship with the incidence of stunting in toddlers. The strongest factor related to the incidence of stunting among toddlers in Kersana District is inadequate latrines.

Article Details

How to Cite
Jayanti, I., & Fauzi, L. (2024). Determinan Kejadian Stunting pada Balita di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 8(1), 86-96. https://doi.org/10.15294/higeia.v8i1.70904
Section
Articles