Penanaman Nilai-Nilai Sejarah Lokal Kabupaten Kudus Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA NU Al Ma’ruf Kudus
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pemaparan sejarah lokal dapat menjembatani peserta didik dalam memahami peristiwa sejarah di masyarakat sekitar dan menunjang minat peserta didik terhadap pembelajaran sejarah. Tujuan dari penulisan ini adalah mendeskripsikan cara guru menanamkan nilai- nilai kesejarahan Kabupaten Kudus kepada siswa, mendeskripsikan memori siswa terhadap kesejarahan Kabupaten Kudus, dan menganalisis sejauh mana kesadaran sejarah siswa terhadap peninggalan-peninggalan sejarah Kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian ini di SMA NU Al Ma’ruf Kudus. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa dalam menanamkan nilai-nilai sejarah lokal kabupaten Kudus, strategi awal yang dipakai guru adalah menarik minat siswa terlebih dahulu dan memberikan pengetahuan-pengetahuan meliputi tokoh penyebar agama Islam di Kudus, dakwah dan ajarannya, serta peninggalan kesejarahan di Kudus. Ingatan siswa terhadap kesejarahan lokal kabupaten Kudus identik dengan kesejarahan Islam. Siswa yang merupakan anak pondok pesantren lebih paham akan nilai toleransi dengan memahami makna larangan penyembelihan sapi sebagai ajaran yang berkembang di Kudus saat masuknya Islam, dan siswa lainnya cukup mengetahui tokoh penyebar agama Islam di Kudus dan cara dakwah setiap tokoh tersebut.
Kata Kunci: Nilai Sejarah Lokal, Memori Siswa, Kesadaran Sejarah
Exposure to local history can help students bridge their understanding of historical events in the surrounding community and foster their interest in learning history. The purpose of this paper is to describe how teachers instill historical values in Kudus Regency among students, delineate students' memories of the history of Kudus Regency, and analyze the extent of students' historical awareness regarding the historical heritage of Kudus Regency. This study employs a descriptive qualitative approach, with the research conducted at SMA NU Al Ma'ruf Kudus. The findings of this paper suggest that, in instilling local historical values in Kudus district, the initial strategy employed by teachers is to capture students' interest first and then provide knowledge, including information about key figures who spread Islam in Kudus, da'wah, teachings, and historical heritage in Kudus. Students' memory of the local history of Kudus district is closely associated with Islamic history. Children from Islamic boarding schools, in particular, have a better understanding of the value of tolerance, as they grasp the meaning behind the prohibition of slaughtering cows—a teaching that originated in Kudus when Islam entered the region. Other students are familiar with the figures who spread Islam in Kudus and the methods employed by each of these figures in their preaching.
Keywords: Local history value, student memory, historical awareness