EFEK LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI SARI JERUK NIPIS TERHADAP PENURUNAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA DAGING SAPI (STUDI KASUS DI TPA JATIBARANG SEMARANG)

Main Article Content

Mahbub Masduqi
Sri Ngabekti

Abstract

Daging sapi yang dipelihara TPA di Jatibarang terbukti tercemar timbal (Pb). Upaya yang dilakukan untuk menurunkan kadar Pb pada daging melalui perendaman jeruk nipis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Pb pada daging sapi serta efektivitas jeruk nipis dalam menurunkan Pb pada daging sapi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Randomized Pretest-Posttest Control Group Design menggunakan Rancangan Acak Lengkap, pola faktorial 4x2 dengan sampel daging paha 3 ekor sapi yang terdiri atas kontrol dan 8 kombinasi perlakuan. Kadar Pb dalam daging dianalisis dengan AAS. Analisis menggunakan Anava Dua Jalan diperoleh nilai signifkan 0,032 (Sig<0,05) untuk konsentrasi dan 0,30 (Sig<0,05) untuk lama perendaman yang menunjukkan keduanya berpengaruh signifikan terhadap penurunan Pb. Rerata kadar Pb daging sapi sebesar 0,501 mg/Kg. Rerata kadar Pb pada perendaman sari jeruk nipis 0%, 10%, 20% dan 30% berturut-turut sebesar 0,391; 0,388; 0,282; dan 0,242 mg/Kg. Sedangkan rerata kadar Pb dalam waktu 30 dan 60 menit berturut-turut sebesar 0,371 dan 0,283 mg/Kg. Kadar Pb larutan sebelum dan sesudah perlakuan rerata sebesar  0,011 dan 0,295 µl/l. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penurunan Pb tertinggi adalah sari jeruk nipis konsentrasi 30% selama 60 menit dengan penurunan 59,4%.

 

The cattle beef of Jatibarang municipal garbage disposal area was contaminated of lead. The effort needed to reduce beef lead levels was by soaking of lime essence. This research aimed to determine beef lead level and effectiveness of lime to reduce beef lead level. This was experimental research with Randomized Pretest-Posttest Control Group Design using Complete Randomized Design, factorial 4x2 with sample thigh beeves of 3 cows consisted of control and 8 treatment combinations. Beef Pb level was analyzed by AAS. Analysis using Two Way Anova obtained significant value 0,032 (Sig<0,05) for concentration and 0,30 (Sig<0,05) for soaking time that indicated both effected significantly on reducing of lead. The average of beef Pb level was 0,501 mg/Kg. The average of Pb level for lime essence 0%, 10%, 20% and 30% were 0,391; 0,388; 0,282; and 0,242 mg/Kg. The average of Pb level for soaking time 30 and 60 minutes were 0,371 and 0,283 mg/Kg. The average of Pb level for essence before and after treatment were 0,011 and 0,295 µl/l. Based on this research, it could conclude that the highest lead reduction was lime essence 30%  for 60 minutes with reduction 59,4%.

Article Details

Section
Articles

References

Ariyanto DP. 2006. Ikatan antara asam organik tanah dengan logam. Karya Ilmiah Pasca Sarjana Ilmu Tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Armanda F. 2009. Studi pemanfaatan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) sebagai chelator logam Pb dan Cd dalam udang windu (Penaeus monodon). (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. SNI: Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan 2009. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Casarett & Doulls. 2008. Toxicology, The Basic Science of Poisons. Edisi Ketujuh. Kansas city: Department of Pharmacology, Toxicology, and Therapeutics University of Kansas Medical Center.
Dewi NK. 2012. Biomarker pada ikan sebagai alat monitoring pencemaran logam berat kadmium, timbal dan merkuri di perairan Kaligarang Semarang. (Disertasi). Semarang: Universitas Diponegoro.
Hudaya. 2010. Pengaruh pemberian belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap kadar kadmium (Cd) pada keang (Bivalvia) yang berasal dari laut belawan. (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Katzung BG, SB Masters, AJ Trevor. 2012. Basic & Clinical Phamrmacology. Edisi Kedua Belas. New York: Mc Graw Hill.
Komousani TA & Mouselhy SS. 2011. Modulation of lead biohazards using a combination of epicatechin and lycopene in rats. Human and Experimental Toxicology 30 (10): 1674-1681.
Kosnett MJ. 2012. Heavy metal intoxication & chelator. Dalam Katzung et al. 2012. Basic & Clinical Phamrmacology. Edisi Kedua Belas. New York: Mc Graw Hill.
Lu FC. 2006. Toksikologi Dasar. Asas, Organ sasaran, dan Penilaian Risiko. Terjemahan Edi Nugroho. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Murwati T, MS Rusli, E Noor, E Mulyono. 2005. Peningkatan mutu minyak daun cengkeh melalui proses pemurnian. Jurnal Pascapanen 2 (2): 45-52.
Palar H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Priyadi S, P Darmaji, U Santoso, P Hastuti. 2013. Khelasi plumbum (Pb) dan cadmium (Cd) menggunakan asam sitrat pada biji kedelai. Agritech 33 (4): 407–414.
Rahardjo AHD. 2012. Efektivitas jeruk nipis dalam menurunkan bakteri salmonella dan Escherichia coli pada dada karkas ayam broiler. Jurnal IJAS 2 (3): 91-94.
Sari KA, PH Riyadi, AD Anggo. 2013. Pengaruh lama perebusan dan konsentrasi larutan jeruk nipis (Citrus aurantifolia ) terhadap kadar timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada kerang darah (Anadara granosa). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 3 (2): 1-10.
Setiawan TS, F Rachmadiarti, R Raharjo. 2012. The Effectiveness of various types of orange (Citrus Sp.) to the reduction of Pb (lead) and Cd (cadmium) heavy metals concentrationon white shrimp (Panaeus Marguiensis). LenteraBio 1(1): 35-40.
Sinaga D, I Marsaulina, T Ashar. 2013. Perbandingan penurunan kadar cadmium (Cd) pada kerang darah (Anadara granosa) dengan perendaman larutan jeruk nipis (Citrus aurantifolia ) pada berbagai konsentrasi dan lama perendaman. Artikel. Universitas Sumatera Utara.
Suaniti M. 2007. Pengaruh Edta Dalam Penentuan Kandungan Timbal Dan Tembaga Pada Kerang Hijau (Mytilus Viridis). Jurnal Ecotrophic 2 (1). ISSN 1907-5626.
Sudiyono. 2011. Upaya eliminasi residu logam berat pada sapi potong yang berasal dari lokasi tempat pembuangan akhir sampah dengan pemeliharaan secara konvensional. Sains Peternakan 9 (1): 1-7. ISSN 1693-8828.
Suksmerri. 2008. Dampak pencemaran logam timah hitam (Pb) terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2 (2): 200-202.
Suyanto A, S Kusmiyanti, C Retnaningsih. 2010. Residu logam berat daging sapi yang dipelihara di tempat pembuangan sampah akhir. Jurnal Pangan dan Gizi 1 (1): 15-23.
Syamsiro M. 2014. Saatnya memanen energi dari sampah: Belajar dari Jepang. Suara Merdeka. 25 April. Hlm.19.
Wardhayani S. 2006. Analisis risiko pencemaran bahan toksik timbal (Pb) pada sapi potong di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Jatibarang Semarang. (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro.
Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta: Andi.
Withgott J & Brennan S. 2007. Environment: The Science Behind the Stories. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.