AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA DAGING KERANG HIJAU (Perna viridis) DI MUARA SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG

Main Article Content

Destia Ayu Kusuma Wardani
Nur Kusuma Dewi
Nur Rahayu Utami

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis kadar Timbal pada kerang hijau di muara sungai Banjir Kanal Barat Semarang serta mengetahui kelayakan kerang hijau untuk dikonsumsi. Penelitian menggunakan metode Purposive random sampling. Penelitian dilakukan di BBTKL PP Yogyakarta menggunakan metode AAS untuk menganalisisnya. Hasil yang didapat kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku untuk perairan laut dan kadar Timbal pada makanan. Keseluruhan hasil yang diperoleh untuk kadar Timbal pada kerang hijau pada Stasiun 1, 2, 3 dan 4 sebesar 1,18mg/kg, 1,17 mg/kg, 0,89 mg/kg dan 0,89 mg/kg. Hasil yang diperoleh masih di bawah ambang baku mutu yang berlaku yaitu sebesar 1,5 mg/kg. Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa, kerang hijau yang terdapat di muara sungai Banjir Kanal Barat Semarang sudah terakumulasi logam Timbal meskipun kadarnya masih di bawah ambang batas seyogyanya tidak dikonsumsi karena sifat Timbal yang akumulatif, sehingga dapat membahayakan kesehatan.

The aims research are to analyze the content of Lead on green mussels in estuaries along the West Flood Canal in Semarang and as well as find out the feasibility of green mussels to be consumed. The study used purposive random sampling method. The research testing is done in  BBTKL PP Yogyakarta use a method to analyse it AAS. The results were compared to the applicable standards for marine waters and Lead content in food. Overall the results obtained for Lead levels in mussels at Station 1, 2, 3 and 4 each 1,18 mg/kg, 1,17 mg kg, 0.89 mg/kg and 0.89 mg/kg. The results obtained are still below the applicable standard that is equal to 1.5 mg/kg. Based on the results of the research it can be concluded that, there are the green mussels in estuaries West Flood Canal in Semarang had accumulated metals timbale even still below threshold levels are unfit for comsumption, due to the nature of the lead accumulative so as to endanger the health.

Article Details

Section
Articles

References

Amin B. 2002. Distribusi Logam Berat Pb, Cu dan Zn pada Sedimen Di Perairan Telaga Tujuh Karimun Kepulauan Riau. Jurnal Natur Indonesia 5(1) : 9-16.

Amriani, B Hendrarto,& A Hadiyarto. 2011. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Dan Seng (Zn) Pada Kerang Darah (Anadara granosa L.) Dan Kerang Bakau (Polymesoda bengalensis L.) Di Perairan Teluk Kendari. Jurnal Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro 9 (2): 45-50.

Apriadi D. 2005. Kadar Logam Berat Hg, Pb dan Cr Pada Air, Sedimen dan Kerang Hijau (Perna Viridis L) Di Perairan Kamal Muara, Teluk Jakarta (Skripsi). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Cappenberg HAW. 2008. Beberapa Aspek Biologi Kerang Hijau Perna viridis Linnaeus 1758. Jurnal Bidang Sumberdaya Laut Pusat Penelitian Oseanologi-LIPI 33 (l): 33-40.

Erlangga. 2007. Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar Di Provinsi Riau Terhadap Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) (Tesis). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ghufran M. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hadi A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Jakarta: PT Gramedia Utama.

Hamzah F & A Setiawan. 2010. Akumulasi Logam Berat Pb, Cu, Dan Zn Di Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis IPB. 2(2): 41-52.

Hartanti. 1998. Analisis Kadar Berat Merkuri (Hg), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Arsen (As), dan Tembaga (Cu) Dalam Tubuh Kerang Konsumsi Serta upaya penurunannya (Tesis). Bogor: Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51/Men KLH/I/2004 tentang Baku Mutu Air Laut.

Khaisar O. 2006. Kadar Timah Hitam (Pb) Dan Kadmium (Cd) Dalam Air, Sedimen Dan Bioakumulasi Serta Respon Histopatologis Organ Ikan Alu-Alu (Sphyraena barracuda) Di Perairan Teluk Jakarta (Skripsi). Fakultas Perikanan dan Kelautan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ningtyas P. 2002. Tingkat Akumulasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, dan Zn pada Kerang HIjau (Perna viridis) di Perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta (Skripsi). Fakultas Perikanan dan Ilmu Keautan.Bogor: IPB.

Obolewski K & K Glinska-Lewczuk. 2006. Contents of Heavy Metals in Bottom Sediments of Oxbow Lakes and the SÅ‚upia River. Polish Jurnal Environmet Stud. 15 (2a, pp): 440-44.

Palar H. 2004. Pencemaran & toksikologi logam berat. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahmadiani WWD & Aunurohim. 2013. Bioakumulasi Logam Berat Kadmium (Cd) oleh Chaetoceros calcitrans pada Konsentrasi Subtlethal. Jurnal Sains dan Seni Pomis ITS Surabaya. 2 (2) : 2337-3520.

Rochyatun E, MT Kaisupy,& A Rojak. 2006. Distribusi Logam Berat dalam Air dan Sedimen Di Perairan Muara Sungai Cisadane. Jurnal Perikanan Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta: 10 (1): 35-40.

Rudiyanti S. 2009. Biokonsentrasi Kerang Darah (Anadara granosa Linn) Terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) Yang Terkandung Dalam Media Pemeliharaan Yang Berasal Dari Perairan Kaliwunggu, Kendal. Makalah disampaikan pada Seminar nasional Semarang Perikanan Expo. Universitas Diponegoro. Hlm 184-195.

Sastrawijaya AT. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Setyobudiandi I. 2000. Sumberdaya Hayati Moluska Kerang Mytilidae. Buku Pegangan. FPIK. Bogor: IPB.

Standar Nasional Indonesia. 2009. No.7387 mengenai Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Makanan.