Pemberian Kombinasi Limbah Lumpur Kentang dan Fermentasi Ampas Kelapa Pada Larva Hermetia illucens

Main Article Content

Ananda Sekar ayuningtyas
Dyah Rini Indriyanti
Priyantini Widiyaningrum
Ning Setiati

Abstract

H. illucens is an insect that can be used as an alternative protein. H. illucens larvae can convert organic waste and produce animal feed at low prices without degrading its quality. The purpose of this study was to analyze the effect of giving a combination of sludge waste and fermentation of coconut pulp on the individual weight of the larvae, the survival rate of larvae, and the index of reducing waste / waste by larvae per day. This study was conducted with 4 treatments, namely A = control, B = sludge waste (75%) and fermentation of coconut pulp (25%), C = waste sludge (50%) and fermentation of coconut pulp (50%), and D = waste sludge (25%) and fermentation of coconut pulp (75%) with as much as 2 kg of waste / waste and 1333 5-DOL in each treatment for 12 days. The results showed that the highest individual weight was in the C treatment with a value (0.19 gr). The highest survival rate in treatment D was (68.92%). The highest waste reduction index is in treatment D, which is 4.07 / day. The best protein content was found in the D treatment with protein values, namely (55.85%) and fat (25.06%). The results of data analysis showed that each research parameter correlated with each other showed that the combined feed media of sludge waste and fermented coconut pulp had a significant influence.


 


H. illucens merupakan serangga yang dapat digunakan sebagai protein alternatif. Larva H. illucens dapat mengkonversi sampah organic dan menghasilkan pakan ternak dengan harga murah tanpa menurunkan kualitas nya. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui menganalisis pengaruh pemberian kombinasi limbah lumpur kentang dan fermentasi ampas kelapa terhadap bobot akhir larva, tingkat kelangsungan hidup larva, dan kemampuan degradasi sampah/limbah oleh larva per hari. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan yaitu A = kontrol, B = limbah lumpur kentang (75%) dan fermentasi ampas kelapa (25%), C = limbah lumpur kentang (50%) dan fermentasi ampas kelapa (50%), serta D = limbah lumpur kentang (25%) dan fermentasi ampas kelapa (75%) dengan sebanyak 2 kg sampah/limbah dan 1333 5-DOL pada tiap perlakuan selama 12 hari. Hasil penelitian menunjukan bobot akhir tertinggi ada pada perlakuan C dengan nilai (0,19 gr). Tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan D sebesar (68,92%). Kemampuan degradasi sampah tertinggi ada pada perlakuan D yaitu 4,07/hari. Kandungan protein terbaik terdapat pada perlakuan D dengan nilai protein yaitu (55,85%) dan lemak (25,06%). Hasil analisis data menunjukan bahwa tiap parameter penelitian saling berkorelasi menunjukan bahwa media pakan kombinasi limbah lumpur kentang dan ampas kelapa difermentasi memiliki pengaruh yang signifikan.


 


Keywords: Waste sludge, coconut pulp, fermentation, Limbah lumpur, ampas kelapa, fermentasi

Article Details

Section
Articles