Strategi Pengembangan Usaha Batik untuk Meningkatkan Daya Saing Klaster Batik Batangan

  • Yahya Adi Surya Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Keywords: Development Strategy, Batik Cluster, Analytic Hierarchy Process

Abstract

The purpose of this research is to draw industrial development strategy batik to increase the competitiveness of batik cluster Batangan in Batang distric. Methods used in research is quantitative descriptive using three of analysis is descriptive, policy analysis matrix ( PAM ) and analytic hierarchy process ( AHP ). The research results show obstacles in the development of cluster batik Batangan consisting of five major aspects that is aspects human resources, financial aspects, marketing aspects, raw materials aspects and technology aspects. Analysis pam obtained the result that cluster batik Batangan having competitiveness through the comparative excellences ( a value 0.25 ) or competitive advantage ( a value at 0.24 ). The results of analytic hierarchy process obtained development strategy cluster business batik Batangan consisting of five program criteria which are prioritized the first criteria raw materials ( a value weight 0,254), second financial criteria ( a value weight 0,231), third criteria technology ( a value weight 0,211), fourth criteria human resources ( a value weight 0,193) and fifth criteria marketing ( a value weight 0,111).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun strategi pengembangan indutri batik untuk meningkatkan daya saing klaster batik Batangan di Kabupaten Batang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tiga analisis yaitu deskriptif, Policy Analysis Matrix (PAM) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan hambatan dalam pengembangan klaster batik Batangan terdiri dari lima aspek yaitu aspek sumber daya  manusia, aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek bahan baku dan aspek teknologi. Analisis PAM diperoleh hasil bahwa klaster batik Batangan memiliki daya saing melalui keunggulan komparatif (nilai 0,25) maupun keunggulan kompetitif (nilai 0,24). Hasil Analytic Hierarchy Process diperoleh strategi pengembangan usaha klaster batik Batangan terdiri dari lima kriteria program yang diprioritaskan yaitu pertama kriteria bahan baku (nilai bobot 0,254), kedua kriteria keuangan (nilai bobot 0,231), ketiga kriteria teknologi (nilai bobot 0,211), keempat kriteria sumber daya manusia (nilai bobot 0,193) dan kelima kriteria pemasaran (nilai bobot 0,111).

Published
2018-11-17
How to Cite
Surya, Y. (2018). Strategi Pengembangan Usaha Batik untuk Meningkatkan Daya Saing Klaster Batik Batangan. Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 1(1), 86-91. https://doi.org/10.15294/efficient.v1i1.27224
Section
Articles