Abstract

Konsep olahraga dan lingkungan saat ini sudah mulai digencarkan. Terlebih lagi, konsep tersebut juga menjadi sebuah persyaratan bagi sebuah kota untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah kejuaraan internasional. Pada tahun 2018, IOC menerbitkan Host City Contract-Operational Requirements yang mana salah satu poin mengatur, dalam penyelenggaraan Olimpiade harus memperhatikan kestabilan dari lingkungan baik dari penerapan infrastrukturnya hingga penggunaan bahan bekas untuk material pendukung pembuatan medali dan merchandise. Salah satu komponen yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan Green Infrastructure atau Infrastruktur Hijau pada pembangunan fasilitas olahraga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat pada pembangunan arena olahraga berkonsep green infrastructure dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode survei. Instrumen menggunakan skala Likert-4 poin dengan indikator berupa peningkatan penghasilan masyarakat, pengeluaran biaya yang disebabkan dari pencemaran udara, penurunan biaya untuk akses kesehatan, dan biaya renovasi yang disebabkan oleh banjir, yang dibagikan kepada warga yang memiliki rumah dengan jarak ± 100 meter dari wilayah tersebut. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, peneliti berhasi mendapatkan 382 data yang kemudian diolah menggunakan uji Mean dan akan disajikan menggunakan persentase. Hasil analisis data menunjukan bahwa sebanyak 64,29% masyarakat setuju bahwa pembangunan berkonsep Green Infrastructure memberikan dampak ekonomi dan sebanyak 35.71% masyarakat tidak setuju.