Meneroka Komponen Spiritualitas dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Lembaga Pendidikan

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Yustinus Windrawanto

Abstract

Dalam konteks masyarakat Indonesia, permasalahan yang dimiliki konseli ditengarai melibatkan spiritualitas. Spiritualitas dapat menjadi factor pemicu masalah, namun di sisi lain menjadi faktor yang membantu penyelesaian masalah. Layanan bimbingan dan konseling dianggap lambat dalam menanggapi sumbangan spiritualitas dalam masalah konseli. Konselor jarang memikirkan sumbangan spiritualitas dalam masalah konseli yang mengakibatkan layanan yang diberikan tidak peka terhadap spiritualitas konseli. Tulisan ini memberikan perspektif mengenai sumbangan spiritualitas dalam layanan bimbingan dan konseling, melalui pembahasan yang bertitik pangkal pada multikulturalisme. Pembahasan juga mengidentifikasi elemen – elemen yang harus berubah agar layanan bimbingan dan konseling dapat mengintegrasikan spiritulitas. Kesimpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut. Pertama, spiritualitas memberikan sumbangan dalam munculnya masalah konseli di satu sisi dan penyelesaian masalah konseli di sisi lain. Kedua, pengintegrasian isu spiritualitas dan multibudaya dalam layanan konseling terletak dalam berbagai elemen yang ada di dalam layanan bimbingan dan konseling.  Ketiga, pengintegrasian spiritualitas dalam layanan bimbingan dan konseling melibatkan dan memerlukan sumbangan teori – teori lain.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Windrawanto, Y. (2022). Meneroka Komponen Spiritualitas dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Lembaga Pendidikan. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 11(1), 88-98. https://doi.org/10.15294/ijgc.v11i1.58087

References

Andrade, Alison. (2014). Using Fowler's Faith Development Theory in Student Affairs Practice. College Student Affairs Leadership: 1(2), Article 2. tersedia dalam http://scholarworks.gvsu.edu/csal/vol1/iss2/2

Armstrong, Thomas. (2020). The Stages of Faith According to James W. Fowler.tersedia dalam https://www.institute4learning.com/2020/06/12/the-stages-of-faith-according-to-james-w-fowler/

AS Ruhana, dkk. (2021).Urgensi Layanan Keagamaan di Masa Pandemi Covid-19.Puslitbang Bimas Agama dan layanan Keagamaan Balitbangdiklat Kemenag. Jakarta

Bhikhu Parekh. (2008). Rethinking Multiculturalism. Kanisius & IMPLUSE. Yogyakarta

Coleman, Hardin L.K and Jennifer J Lindwall. (2008).Multiculturalism and School Counseling, Creating Culturally Relevant Comprehensive Guidance and Counseling Programs. Dalam Uwe P. Gielen, Juris G. Draguns, dan Jefferson M. Fish (eds). Principles of Multicultural Counseling and Therapy.Routledge. New York

Caswell, Craig S and J. Scott Young. (2011). Integrating Spirituality and Religion Into Counseling. American Counseling Association.Alexandra

Corey, Gerald. (2006). Integrating Spirituality in Counseling Practice. Tersedia dalam https//www.counseling.org/knowledge-center/vistas/by-year2/vistas-200/docs/default-source/vistas/integrating-spiritulity-in-counseling-practice#

Erlamsyah. (2017). Konseling Multibudaya di Sekolah. Prosiding Seminar Konseling dan Talkshow Nasional. Hal 93 – 100. Jurusan BK FIP UNP. Padang

Fahrul Hidayat, Aprezo Pardodi Maba, dan Hernisawati.(2018).Perspektif Bimbingan dan Konseling Sensitif Budaya.Konseling Komprehensif. 5(1) hal 31-41. Tersedia https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkonseling/article/view/8196

Fowler, James W, Heinz Streib & Barbara Keller. (2004). Manual For Faith Development Research.Center for Research in Faith and Moral Development. Georgia

Fukuyama, Mary A and Todd D. Sewig. (1998).Integrating Spirituality Into Multicultural Counseling. Sage Publication, Inc.California

Gladding, Samuel T.(2015). Konseling, Profesi yang Menyeluruh. Indeks. Jakarta

Hasan Bastomi. (2020). Integrasi Kompetensi Multikultural dan Keadilan Sosial dalam Layanan Konseling.Komunika : Jurnal Dakwah dan Komunikasi. 14(2) Hal 241 – 258 Tersedia dalam http://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php /komunika/article/view/3308

Heti Aisah dan Uus Ruswandi. (2020).Bimbingan Dan Konseling Multikultural Di Lembaga Pendidikan Pesantren Pada Generasi Z. Jurnal IKA. 8 (2). Tersedia dalam https://unars.ac.id/ojs/index.php/pgsdunars/index

Miller, Gevi.(2003). Incorporating Spirituality in Counseling Nad Psychoterapy: Theory and Technique. John Wiley and Sons, Inc. New Jersey

Muhammad Yusuf. (2016). Konseling Multikultural Sebuah Paradigma Baru Untuk Abad Baru. Jurnal Al-Tazkiah 5(1). Tersedia dalam https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/altazkiah/article/download/1321/683/

Robertson, Linda A and Mark E Young. The Revised ASERVIC Spiritual Competencies. Dalam Caswell, Craig S and J. Scott Young.(2011).Integrating Spirituality and Religion Into Counseling. American Counseling Association.Alexandra

Rudi Haryadi. (2020). Interelasi Kompetensi Profesional, Multikultural, dan Efikasi Diri Konselor Sekolah. Guidance : Jurnal Bimbingan dan Konseling.17(2) Hal 33-42. Tersedia dalam https://uia.e-journal.id/guidance/article/view/1160

Sue, Derald Wing and David Sue.(2016). Counseling the Culturally Diverse Theory and Practice.John Wiley and Sons, Inc. New Jersey

Sulik Kusuma Putri. (2020). Penggunaan Konseling Multikultural Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Karyawan. Prosiding Seminar & Lokakarya Bimbingan dan Konseling 2020.PD ABKIN Jatim dan Unipa SBY. Tersedia dalam https://ojs.abkinjatim.org/index.php/ojspdabkin/article/download/69/57

Most read articles by the same author(s)