PEMBERDAYAAN WANITA TUNA SUSILA (WTS) MELALUI KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) KETERAMPILAN SALON TATA KECANTIKAN RAMBUT (STUDI KASUS DI RESOSIALISASI ARGOREJO SUNAN KUNING KOTA SEMARANG)

  • M Arif Budiman Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: Empowerment, women prostitutes, Life Skill

Abstract

Sebagai problem sosial pelacuran perlu penanganan yang serius agar tidak bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun dan tidak berdampak negatif pada kehidupan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan memberdayakan Wanita Tuna Susila (WTS) melalui penbinaan-pembinaan kecakapan hidup (Life Skill). Untuk itu bagaimana pemberdayaan Wanita Tuna Susila (WTS) dalam pembinaan kecakapan hidup (Life Skill) melalui keterampilan salon tata kecantikan rambut di Lokalisasi Sunan Kuning dan apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambatnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang merupakan metode penelitian dengan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari hasil wawancara observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian berjumlah 7 orang yang terdiri dari 1 orang penyelenggara, 1 orang pelaksana, 1 orang nara sumber teknis, dan 4 orang warga belajar. Hasil penelitian di Lolalisasi Sunan Kuning “Resosialisasi Argorejo” Semarang terdapat unsur-unsur pola pemberdayaan meliputi tujuan pemberdayaan, sasaran pemberdayaan, proses pemberdayaan, dampak pemberdayaan. Faktor pendukung meliputi, fasilitas dan sarana pembinaan yang cukup memadai, dukungan dari masyarakat dengan adanya pemberdayaan Wanita Tuna Susila, nara sumber teknis yang sangat kompeten sesuai dengan bidangnya. Faktor penghambat meliputi kurangnya nara sumber teknis pada keterampilan salon, perbedaan tingkat pendidikan dan kemampuan warga belajar perseorangan sehingga membuat perbedaan tingkat penyerapan materi. Simpulannya adalah pola pemberdayaan Wanita Tuna Susila di lokalisasi Sunan Kuning sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, memberikan dampak bagi wanita tuna susila baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

References

Anwar. 2004. Pendidikan Hidup Life Skill (Life Skill Education). Bandung : Alfabeta

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembalajaran. Semarang : IKIP Semarang

Depdiknas . 2003. Pedoman Penyelenggaraan Kecakapan Hidup Life SkillI: Pendidikan Luar Sekolah

Lexy . J. Mileong. 2007. Methedelogi Penelitian Kuantiatif. Bandung : Remaja Rosda Karya

Ardina. . 2003. Pembinaan Wanita Tuna Suaila Teknik Komunikasi Persuasif. Skipsi. Uneversitas Negeri Semarang

Edi, Suharto. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Rafika Aditama

Kartini, kartono. 2007. Pahtologi Sosial. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Sudjana .2000. Menejemen Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan SMD. Bandung: Falah Produktion

Sudrajat .2000. Kiat Mengentaskan Pengangguran Melalui Wirausaha. Jakarta : Bumi Aksara

Published
2013-10-28
How to Cite
Budiman, M. (2013). PEMBERDAYAAN WANITA TUNA SUSILA (WTS) MELALUI KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) KETERAMPILAN SALON TATA KECANTIKAN RAMBUT (STUDI KASUS DI RESOSIALISASI ARGOREJO SUNAN KUNING KOTA SEMARANG). Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 2(2). https://doi.org/10.15294/jnece.v2i2.2268
Section
Articles