PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PURBO YUWONO BREBES

  • Indarwati Indarwati Gedung A2 Lantai 2 FIP Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
  • Tri Joko Raharjo Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Keywords: Role of Social Workers, Social Welfare, elderly, Social Rehabilitation Unit

Abstract

Lanjut usia terlantar merupakan salah satu permasalahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sangat penting untuk diatasi mengingat jumlah populasinya yang cukup besar, dan semakin meningkat. Pemerintah dalam hal ini telah mendirikan lembaga sosial yaitu Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, dimana pekerja sosial memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia, mengetahui upaya program pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia serta mengetahui faktor pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 10 (sepuluh) orang terdiri dari 1 (satu) orang pengelola, 3 (tiga) orang pekerja sosial, dan 6 (enam) orang lanjut usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes, antara lain sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi segala yang dibutuhkan penerima manfaat lanjut usia dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan; perantara yaitu menghubungkan penerima manfaat lanjut usia dengan sistem sumber; mediator yaitu menengahi konflik yang terjadi diantara penerima manfaat; pembela yaitu memutuskan kegiatan pelayanan kepada penerima manfaat; dan pelindung yaitu melindungi penerima manfaat lanjut usia dalam keadaan berdaya maupun tidak berdaya. Upaya program pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia dilakukan lima kali dalam satu minggu, yaitu meliputi pelayanan bimbingan fisik, bimbingan keagamaan, bimbingan kesenian/rekreasi, dan bimbingan keterampilan, dan faktor pendukung pekerja sosial dalam pelaksanaan pelayanan meliputi fasilitas dan sarana pelayanan yang cukup memadai, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kondisi penerima manfaat lanjut usia itu sendiri yang susah di ajak dalam kegiatan pelayanan bimbingan.

Neglected elderly is one of the problems with social welfare (POM) that is very important be overcome considering the great number of population, increasingly. In this case the government has established social institutions, namely the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes, which aims to increase the welfare of the elderly, which the social worker has a position and very important role in increasing the social welfare of the elderly. The purpose of this research is to understand the role of social workers in increasing the social welfare of the elderly, find out the service programs attempt to increase the social welfare of elderly and know the implementation of guidance services in  the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes the supporting or inhibiting factor of the guidance services implementation. This kind of research in this study is descriptive qualitative approach, which the accumulation of data through observation and interviews. The subjects in this study is 10 (ten) consisting of one (1) manager people, three (3) social workers, and 6 (six) elderly people. The result of this research showed that the role of social workers in increasing the elderly social welfare in the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes, such, as a facilitator who facilitates everything that the elderly beneficiaries need in the guidance services implementation; intermediaries that connect beneficiaries with source system; mediators that mediate the conflict between the beneficiaries; defenders of deciding the service activities to the beneficiaries; and protector that protects the elderly beneficiaries in a state of helpless and powerless. Service program efforts in increasing the social welfare of elderly performed five times a week, which includes physical guidance services, religious guidance, counseling arts / recreation, and counseling skills, supporting factors of social workers in the implementation of services including facilities and adequate service facilities, while inhibiting factor is the condition of elderly beneficiaries themselves which is hard to be invited in  the guidance service activities.

References

Ahmadi, Nader, 2003. Globalization of consciousness and new challenges for international social work. Sweden International jurnal of social welfare, ISSN 1369-6866, vol 12.

Efendi, Ferry, 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Ihromi. T.O. 2004. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Maryam, Siti, dkk, 2012. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika

Rancangan Awal Kabupaten Brebes. 2008. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Pemerintah Kabupaten Brebes.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.

Published
2014-10-15
How to Cite
Indarwati, I., & Raharjo, T. (2014). PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PURBO YUWONO BREBES. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 3(2). https://doi.org/10.15294/jnece.v3i2.3731
Section
Articles