Kategori dan Fungsi Sosial Teks Cerita Rakyat Mayarakat Banjar Hulu: sebagai Pengukuh Warisan Kebudayaan Lokal Bangsa

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Asnawi Asnawi

Abstract

Kajian ini dailatarbelakangi atas melemahnya khasanah bahasa atau kebudayaan yang masih menggunakan bahasa Banjar Hulu. Kebudayaan Banjar Hulu saat ini mulai terkisis keasliannya akibat pertukaran budaya dan modernisasi. Oleh karena itu, kajian ini difokuskan pada kategori dan fungsi Kategori dan fungsi sosial teks sastra lisan cerita rakyat bahasa Banjar Hulu: Pengukuh warisan tradisi lokal kebudayaan bangsa. Hal ini berujuan mendeskripsikan kategori dan fungsi sosial teks sastra lisan cerita rakyat masyarakat Banjar Hulu. Kajian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan jenis penelaahan kualitatif. Sumber data berasal dari informan dengan kriteria-kriteria informan yang telah divalidasi. Pengumpulan data dilakukan dengan simak-cakap. Penganalisisan data dilakukan dengan teknik reflektif dengan triangulasi sumber sebagai uji keabsahan data. Berdasarkan penelaahan dapat diketahui dari delapan cerita rakyat mayarakat Banjar Hulu tersebut terdapat tiga cerita rakyat yang berkategori lengenda yakni Si Angui Durhakak Lawan Khuitan, Haji Arif Nang Wanik, dan Radin Pangantin. Selanjutnya, tiga cerita berkategori mitos yakni  Raja Baung, Kucing Balakik Raja dan Raja Kungkang. Dua cerita rakyat yang berkategori dongeng yakni Datuk Muning  dan Datuk Suban lawan Kyai Arsanaya . cerita rakyat masyarakat Banjar Hulu berfungsi sebagai sarana pengembangan integritas masyarakat, kontrol sosial, mengukuhkan solidaritas sosial, membentuk identitas kelompok, membentuk harmonisasi komunal.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Asnawi, A. (2016). Bahasa Banjar Hulu: Pengukuhan Warisan Tradisi Lokal Kebudayaan Bangsa. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Ibu (SNBI IX) Denpasar Bali, Indonesia.
Asnawi, A. (2017a). Afiks Pembentuk Reduplikasi Nominal Bahasa Banjar Hulu: Tinjauan Bentuk Gramatikal. GERAM, 5(1), 287–295. https://journal.uir.ac.id/index.php/geram/article/view/413
Asnawi, A. (2018). Struktur Frasa Verbal Bahasa Banjar Hulu: Tinjauan Bentuk Gramatikal. GERAM, 6(1), 40–46. https://journal.uir.ac.id/index.php/geram/article/view/1795
Asnawi, A. (2017b). Pantun Urang Anum Masyarakat Banjar sebagai Penguat Nilai Identitas Pemuda Banjar. Prosiding Seminar Internasional RIKSA Bahasa XI, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 51–61.
Asnawi, A., & Muhammad, M. (2018). Verba Majemuk Bahasa Banjar Hulu: Tinjauan Bentuk Gramatikal. GERAM, 6(2), 10–26. https://doi.org/https://doi.org/10.25299/geram.2018.vol6(2).1971
Asnawi, A., & Mukhlis, M. (2019). Perilaku Sintaksis Verba Bahasa Banjar Hulu: Tinjauan Fungsi Gramatikal. GERAM, 7(2), 83–95. https://journal.uir.ac.id/index.php/geram/article/view/3777
Asnawi, A., Sri, W., & Fauzul, E. (2017). Nominalisasi Bahasa Banjar Hulu Di Desa Suhada Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir Riau. Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya 15 (KOLITA 15, 586–590. https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&id=324518&src=a
Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Esten, Mursal. 1990. Sastra Indonesia dan Tradisi Subkultur. Bandung: Angkasa Bandung.
Esten, Mursal.1992. Tradisi dan Modernitas dalam Sandiwara. Jakarta: Intermasa.
Hamidy, UU. 2000. Kebudayaan sebagai Amanah Tuhan. Pekanbaru: UIR Pres.
Hamidy, UU. 2001. Pembahasan Karya Fiksi dan Puisi. Pekanbaru: Unri Press.
Hamidy, UU. 2006. Jagad Melayu dalam Lintas Budaya di Riau. Pekanbaru: Bilik Kreatif Press.
Hasanuddin WS. 2003. Transformasi dan Produksi Sosial Teks Melalui Tanggapan dan Penciptaan Karya Sastra: Kajian Interstekstualitas Teks Cerita Anggun Nan Tongga Magek Jabang. Bandung: Dian Aksara Press.
Hapip, Abdul Djebar. 1977. Kamus Bahasa Banjar-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahdini, 2003. Sastra Lisan Masyarakat Melayu Banjar Indragiri Hilir Riau. Pekanbaru: daulat Riau.
Mahsun. 2006. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Malaon, Tuti Indra dkk. 1985. Mengengok Tradisi: Sebuah Alternatif bagi Teater Modern. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta Lembaga Studi dan Riset Mahabudhi Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rafiek, M. 2012. Pantun Madihin: Kajian Ciri, Struktur Pementasan, Kreativiti Pemadihinan, Pembangunan dan Pembinaannya Di Kalimantan Selatan. Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu-JPBM (Malay Language Education Journal-MyLEJ); ISSN: 2180-4842. Vol. 2, Bil. 2 (Nov. 2012): 106-117
Suryadikara, Fudiat dkk. 1981. Geografi Dialek Bahasa Banjar Hulu. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana Universty Press.
Wellek, Rene dan Austin Werren. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.