Pentingkah Sebuah Intuisi dalam Pembelajaran Matematika?

Main Article Content

Mutia Mutia
Rochmad Rochmad
Isnarto Isnarto

Abstract

Intuisi dapat diartikan sebagai daya atau kemampuan yang digerakkan oleh hati untuk dapat memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari lebih dahulu. Meskipun cukup berat dan ambigu untuk mendefinisikannya, namun tanpa kita sadari, sebuah intuisi memiliki peran penting dalam kehidupan dan ini telah diakui oleh matematikawan. Hanya saja, dalam kenyataannya intuisi masih sering diabaikan bahkan kurang diperhatikan oleh peneliti pendidikan matematika padahal intuisi berperan penting di saat seseorang harus memilih dan mengambil keputusan yang kritis. Intuisi juga berperan dalam memilih, mengembangkan dan menemukan teori-teori baru dalam matematika. Pengembangan kemampuan intuitif siswa ini dapat diupayakan melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan seiring dengan hadirnya kajian-kajian mengenai intuisi dalam pembelajaran matematika dan didukung oleh teori-teori filosofis, namun masih ada keraguan dalam intuitif itu sendiri yaitu kerja intuitif pada siswa harus dikendalikan sebab jika siswa terbiasa dengan intuitif, maka akan menyebabkan siswa lebih cenderung mengandalkan argumen intuitifnya saja, tanpa memahami konsep dan apa yang diajarkan bukanlah matematika.

Article Details

How to Cite
Mutia, M., Rochmad, R., & Isnarto, I. (2021). Pentingkah Sebuah Intuisi dalam Pembelajaran Matematika?. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 4, 369-374. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/prisma/article/view/44998
Section
Articles

References

Burton, L. (1999). Why Is Intuition so Important to Mathematicians but Missing from Mathematics Education? For the Learning of Mathematics, 19(3), 27-32. Retrieved February 10, 2021, from http://www.jstor.org/stable/40248307
Fischbein, E., B., A. (1993). Algoritmic Models and Their Misure in Solving Algebraic Problems. In Proceeding of PME (Vol. 17 (1), pp. 167–172).
Hersh, R. (1997). What Is Mathematics, Really? New York: Oxford University Press.
Hinden, G. (2004). Intuition and its Role in Strategic Thinking. BI Norwegian School of Management, Norwegia.
Kant, I., (1781), “The Critic of Pure Reason: SECTION III. Of Opinion, Knowledge, and Belief; CHAPTER III. The Arehitectonic of Pure Reason” Translated by J. M. D. Meiklejohn, Retrieved 2003
Kant, I, (1783), “Prolegomena to Any Future Metaphysics, First Part of The Transcendental Problem: How Is Pure Mathematics Possible? Sect.10 para.283” Trans. Paul Carus. Retrieved 2003
Liljedahl, P.. (2004). The Aha! Experience: Mathematical Contexts, Pedagogical Implications. Simon Fraser University, Burnaby, BC Canada.
Marsigit. (2012). Peran Intuisi Dalam Matematika menurut Immanuel Kant. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika.
Muniri, M. (2018). Peran Berpikir Intuitif dan Analitis dalam Memecahkan Masalah Matematika. Jurnal Tadris Matematika, 1(1), 9–22.
Prabowo, A. (2009). Aliran-Aliran Filsafat dalam Matematika. JMP, 1(2), 25-45.
Sukmana, A. (2011). Profil Berpikir Intuitif Matematik (Research). Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.
Sukmana, Agus. (2011). Intuisi dalam Matematika: Fakta dan Implikasinya pada Pembelajaran Matematika. Diseminarkan dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol. 1, 159-165.
Suyitno, Hardi. (2016). Pengantar Filsafat Matematika. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.
Waks, L.J. (2006). Intuition in Education: Teaching and Learning Without Thinking. Philosophy of Education Archive, 379-388.