EVALUASI INPUT SISTEM SURVEILANS PENEMUAN SUSPEK TUBERKULOSIS (TB) DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Fenila Novanty
Dina Nur Anggraini Ningrum

Abstract

CDR (Case Detection Rate) merupakan salah satu indikator penanggulangan TB Nasional dengan target penemuan sebesar 70%. Tahun 2009 hingga 2013 capaian CDR TB Kabupaten Magelang masih jauh dari target. Capaian CDR TB Kabupaten Magelang tahun 2013 sebesar 22,98%. Data CDR TB diperoleh melalui kegiatan surveilans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi input sistem surveilans penemuan suspek TB di puskesmas wilayah kerja Dinkes Kabupaten Magelang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi evaluasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 6 informan utama dan 5 informan triangulasi yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan wawancara terstruktur, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat masalah dalam input man, material, dan method dalam program P2TB puskesmas di wilayah kerja Dinkes Kabupaten Magelang. Saran yang peneliti rekomendasikan adalah meningkatkan keterampilan dan kompetensi input man, melengkapi input material, dan memperbaiki input method guna mensukseskan program P2TB puskesmas.

CDR (Case Detection Rate) is one of the indicators of the national TB prevention with target of detection is 70%. From 2009 to 2013 achievement of TB CDR in Magelang are still far from the target. Magelang’s TB CDR has reached 22,98% in 2013. TB CDR data obtained through surveillance activities. This research aim to know the results of the evaluation input system surveillance detection of TB suspect at Public Health Centers (PHC) district reach of Magelang’s Health Department. This type of research was qualitative research with the design of the evaluation studies. Informants in this study consists of 6 main informant and the informant 5 prescribed triangulation with purposive sampling technique. Data collection techniques with structured interviews, observed, and documentation. Data analysis was carried out and presented in the form of descriptive narrative. The results showed there was still a problem in input man, material, and method in the P2TB program PHC in Magelang Health Office work areas. The advice which recommended by researcher is improve to skills and competence of input systems, such as man, material, and method of P2TB program at PHC.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Fenila Novanty, Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Dina Nur Anggraini Ningrum, Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
How to Cite
Novanty, F., & Ningrum, D. (2016). EVALUASI INPUT SISTEM SURVEILANS PENEMUAN SUSPEK TUBERKULOSIS (TB) DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG. Unnes Journal of Public Health, 5(2), 120-129. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i2.10109

References

Arsyam, Ar Muhammad, 2013, Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Surveilans Berbasis EWARS dalam Upaya Deteksi Dini Kejadian Luar Biasa di Kabupaten Barru, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Azwar, Azrul, 2008, Pengantar Administrasi Kesehatan, Jakarta: Bina Aksara.

CDC, 2011, Introduction to Program Evaluation for Public Health Programs: A Self Study Guide, U.S.A.: U.S. Department of Health and Human Service, Centers for Disease Control and Prevention, (http://www.cdc.gov/eval/).

Depkes, 2003, Surveilans Epidemiologi Penyakit (PEP) Edisi I, Jakarta: Ditjend P2PL Depkes RI.

--------, 2006, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi II, Jakarta: Depkes RI.

--------, 2009, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 364/MENKES/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan TB, Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, 2013, Profil Kesehatan Kabupaten Magelang 2012, Magelang: Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.

----------------------------------------------, 2014, Profil Kesehatan Kabupaten Magelang 2013, Magelang: Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.

Dinkes Prov. Jateng, 2006, Pedoman Surveilans Penyakit, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

-------------------------, 2011, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2010, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

-------------------------, 2012, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Duhri, Asti Pratiwi, 2013, Kinerja Petugas Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru di Puskesmas Kabupaten Wajo, Skripsi, Universitas Hassanudin, Makassar, Diakses tanggal 17 Juni 2014, (http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4237/Asti%20Pratiwi_K11109374.pdf?sequence=1).

Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur, 2012, Penelitian Kualitatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hutahean, Esrawati, 2010. Evaluasi Sistem Surveilans Tuberkulosis Berdasarkan Komponen dan Atribut Sistem Surveilans di BP4 Surabaya, Tesis, Universitas Airlangga, Surabaya.

Kemenkes, 2003, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1116/MENKES/SK/VIII/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan, Evaluasi, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2007, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 370/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2011a, Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

------------, 2011b, Strategi Nasional Pengendalian TB 2010–2014, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2012a, Modul Pelatihan Pemeriksaan Mikroskopis TB, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2012b, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 037 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2012c, Profil Kesehatan Indonesia 2011, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2012d, Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2013, Profil Kesehatan Indonesia 2012, Jakarta: Kemenkes RI.

------------, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan, Jakarta: Kemenkes RI.

Moleong, Lexy J., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nizar, Muhammad, 2010, Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis, Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Notoatmodjo, S., 2011, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta.

Saeed, KM, et al., 2013. Evaluation of The National Tuberculosis Surveillance System in Afghanistan, EMHJ,Vol. 9, No. 2, 2013, hlm. 200-207.

Sugiarsi, Sri, 2005, Pengembangan Sistem Informasi Surveilans TB untuk Mendukung Evaluasi Hasil Kegiatan P2TB di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sulistya, Sulistya, 2006, Evaluasi Kegiatan Pelaksanaan Surveilans Malaria di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2005, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabet, Bandung.

WHO, 2011, The Global Plan Stop TB 2011-2015, Geneva, Switzerland: WHO.

------, 2012, Global Tuberculosis Report 2012, Geneva, Switzerland: WHO.

Wijono, Djoko, 2000, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Surabaya: Airlangga University Press.