EVALUASI INPUT SISTEM SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE DI DINAS KESEHATAN KAB. TEGAL

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Maulana Mufidz

Abstract

Surveilans DBD merupakan salah satu kegiatan dalam pencegahan dan pengendalian kasus DBD. Tujuan penelitian untuk mengetahui input sistem surveilans Demam Berdarah Dengue di Dinas Kesehatan Kab. Tegal. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan desain fenomenologi. Infoman dalam penelitian ini terdiri dari 3 informan utama dan 4 informan triangulasi yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan tenaga (man) surveilans DBD belum sesuai pedoman. Sarana dan prasarana (material-machine) yang meliputi ketersediaan perangkat komputer/laptop, dan ketersediaan perangkat surveilans lain belum sesuai pedoman. Sedangkan sarana dan prasarana (material-machine) yang meliputi ketersediaan formulir surveilans DBD, ketersediaan alat tulis kantor, dan ketersediaan alat komunikasi sudah sesuai pedoman. Sasaran (market) informasi hasil surveilans sudah sesuai pedoman. Kebutuhan informasi hasil surveilans DBD sesuai dengan kebutuhan pengguna informasi. Pendanaan (money) surveilans DBD sudah sesuai pedoman. Metode (method) surveilans DBD yang terdiri dari ketersediaan pedoman evaluasi surveilans DBD dan ketersediaan SOP surveilans DBD sudah sesuai pedoman. Saran yang peneliti rekomendasikan adalah meningkatkan kemampuan dan jumlah tenaga surveilans DBD, dan meningkatkan jumlah sarana dan prasarana penunjang kegiatan surveilans DBD di Dinas Kesehatan Kab. Tegal.


 


DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) surveillance is one of the activities in the prevention and control of dengue cases. Purpose of the research was to determine the input of Dengue Haemorrhagic Fever surveillance system in Tegal District Health Office. The research was a descriptive one with a qualitative approach and phenomenology design. Informants in this research consist of 3 main informants and 4 triangulation informants determined by purposive sampling technique. Data collection technique was in shape of deep interviews. Data analysis was done descriptively and presented in narrative form. The results showed that power resource (men) of DHF surveillance was not appropriate yet with guidelines. Facilities and infrastructure (material-machine) that includes the availability of a computer / laptop, and the availability of other surveillance device were not appropriate with guidelines. While the facilities and infrastructure (material-machine) which includes the availability of dengue surveillance forms, availability ATK (office stationery), and the availability of means of communication was appropriate with guidelines. Information Target (market) of the surveillance results is appropriate with guidelines. Information need of DHF surveillance results was in accordance with the needs of information users. Funding (money) of DHF surveillance is appropriate with guidelines. Method of dengue surveillance which consists of the availability of DHF surveillance guidelines and the availability of DHF surveillance SOP is appropriate with the guidelines. Suggestions that the researcher recommends is to increase the skill and the number of dengue surveillance personnel, and to increase the number of supporting infrastructures of dengue surveillance activities in Tegal District Health Office.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biography

Maulana Mufidz, Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
How to Cite
Mufidz, M. (2016). EVALUASI INPUT SISTEM SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE DI DINAS KESEHATAN KAB. TEGAL. Unnes Journal of Public Health, 5(2), 156-166. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i2.10124

References

Chadijah, S, dkk. 2011. Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD) di Dua Kelurahan di Kota Palu Sulawesi Tengah, Media Litbang Kesehatan, Vol. 21, No. 4 Tahun 2011, Hal. 183-190.

Dinas Kesehatan Kab. Tegal, 2013, Profil Kesehatan Kab. Tegal 2012, Dinas Kesehatan Kab. Tegal, Tegal.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2014, Buku Saku Kesehatan Triwulan 3 Tahun 2013, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Ditjen PPM dan PL Depkes RI, 2003, Surveilans Epidemiologi Penyakit (PEP) Edisi 1, Depkes RI, Jakarta.

Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2011, Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue, Kemenkes RI, Jakarta.

Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2013, Profil Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan tahun 2012, Kemenkes RI, Jakarta.

Frans, YS, Antonius S, Dibyo, P, 2010, Evaluasi dan Implementasi Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Singkawang-Kalimantan Barat tahun 2010, BALABA, Vol. 8, No. 1, Tahun 2011, Hal. 5-10.

Laras, P, 2010, Evaluasi Sistem Surveilans DBD Berdasarkan Komponen dan Atribut Surveilans di DKK Trenggalek, Thesis, Unair, Surabaya.

Lasut, D, dkk, 2009, Karakteristik Dan Pergerakan Sebaran Penderita DBD Berdasarkan Geographic Information System Sebagai Bagian Sistem Informasi Surveilans di Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat, Aspirator, Vol. 1, No. 1, Tahun 2009, Hal. 41-45.

Natalia, A, 2012, Gambaran Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue Ditinjau Dari Aspek Petugas Di Tingkat Puskesmas Kota Semarang Tahun 2011, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 1, No. 2, Tahun 2012, Hal. 262 – 271.

Notoatmodjo, S, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kemenkes RI, 2010, Buletin Jendela Epidemiologi: Demam Berdarah Dengue, Kemenkes RI, Jakarta.

Rahayu, T, 2012, Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang 2 (Studi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur Propinsi Kalimantan Tengah), Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 1, No. 2, Tahun 2012, Hal. 479 – 492.

Siyam, N, 2010, Fasilitasi Pelaporan KD-RS dan W2 DBD Untuk Meningkatkan Pelaporan Surveilans DBD. KEMAS, Vol. 8, No. 2, Tahun 2013, Hal. 113-120.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit AlfaBeta, Bandung.

Sulistya, 2006, Evaluasi Kegiatan Pelaksanaan Surveilans Malaria Di Dinas Kesehatan Kab.Sleman Tahun 2005, Thesis, Undip, Semarang.

Sukowinarsih, ET, 2010, Hubungan Sanitasi Rumah dengan Angka Bebas Jentik Aedes Aegypti, KEMAS, Vol. 6, No. 1, Tahun 2010, Hal. 30-35.

Widiarti, dkk, 2009, Deteksi Antigen Virus Dengue pada Progenl Vektor Demam Berdarah dengan Metode Imunohistokimia, Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 37, No. 3, Tahun 2009, Hal. 126-136.

Wuryanto, MA, 2008, Surveilans Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Permasahannya Di Kota Semarang Tahun 2008, Disajikan pada Seminar Nasional Mewujudkan Kemandirian Kesehatan Masyarakat Berbasis Preventif dan Promotif, 13 Maret 2010, Semarang.