ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN “RONDA JENTIK” SEBAGAI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Mahalul Azam
Muhammad Azinar
Arulita Ika Fibriana

Abstract


Abstrak
 
Demam Berdarah Dengue (DBD) sering menimbulkan wabah dan kematian. Kasus DBD di Kabupaten Demak selalu meningkat dan 75% wilayah di Demak endemis DBD. Demak Kota adalah salah satu kecamatan endemis DBD dengan CFR tertinggi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, namun belum optimal. Pemberdayaan masyarakat dengan mengaktifkan kembali potensi dan kearifan lokal masyarakat “Ronda Jentik†adalah bentuk inovasi pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan DBD. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi seluruh rumah di RW 04 Kelurahan Mangunjiwan Kecamatan Demak sejumlah 126 rumah. Responden penelitian adalah ibu rumah
tangga yang ditentukan dengan teknik cluster sampling. Hasil menunjukkan model “Ronda Jentik†relevan dengan permasalahan DBD, dapat menumbuhkan kebersamaan dalam pemberantasan sarang nyamuk, mudah, sesuai dengan budaya lokal, tidak membutuhkan banyak biaya, serta semua anggota masyarakat terlibat sebagai subjek pemantauan dan pemberantasan jentik. Hasil uji coba, model “Ronda Jentik†dapat meningkatkan praktik PSN dan meningkatkan jumlah rumah bebas jentik.
 
Abstract
 

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a diseasethat often causes epidemic and death. Dengue cases in the Demak Regency always increases and 75% of Demak areas are endemic. Demak Kota is one of endemic sub-districts with the highest CFR. The government has made various efforts, but did not work well. Empowerment by reactivating potential and local wisdom, “Ronda Jentik†is a form of innovation community empowerment in dengue prevention. This is a development research with quantitative and qualitative approach. The population was all houses (146 houses) in RW 04 in Mangunjiwan Village. The respondents were housewives which were taken by cluster sampling. The study states that the "Ronda Jentik" model was relevant to dengue problem, able to foster togetherness in mosquito eradication, easy, similiar to the local cultural, and does not require a lot of costs, and all community members could involve as the subject of larvae monitoring and eradication. "Ronda Jentik" model could improve practices of mosquito eradication and increase the amount of no-larvae houses.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Azam, M., Azinar, M., & Fibriana, A. (2016). ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN “RONDA JENTIK” SEBAGAI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK. Unnes Journal of Public Health, 5(4), 294-305. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i4.12592

References

Cahyo, K. 2006. Kajian faktor‐faktor perilaku dalam keluarga yang mempengaruhi pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di kelurahan Meteseh kota Semarang. Media Litbang Kesehatan XVI (4):32‐41.

Chadijah, Sitti, Rosmini, Halimuddin. 2011. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan Pemberantasan Sarang nyamuk DBD (PSN-DBD) di Dua Kelurahan di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Media Litbang Kesehatan. 21(4).

Kemenkes. 2010. Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi. Vol 2. Agustus 2010.

Kreuter, M. W., Lukwago, S. N., Bucholtz, D. C., Clark, E. M., & Sanders‐Thompson, V. 2003. Achieving cultural apropriatness in health promotion programs: targeted and tailored approaches. Health Education & Behavior. 30(2):133‐146.

Kusuma, A.P., dan Sukendra, D.M . 2016. Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk. Unnes Journal of Public Health. 5(1): 48-56.

Nuryanti, Erni. 2013. Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk di Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat . 9(1).

Paramita A, Lestari W. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di era otonomi daerah. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan . Oktober 2008; 11(4): 318-24.

Purwadi dan Dwiyanto, D. 2007. Filsafat Jawa: Ajaran Hidup yang Berdasarkan Nilai Kebijakan Tradisional. Yogyakarta : Panji Pustaka.

Sokrin Khun and Lenore Manderson. 2007. Community and School-Based Health Education for Dengue Control in Rural Cambodia: A Process Evaluation. PLoS Negl Trop Dis. Dec; 1(3): e143.

Suroso, T., Kusriastuti, R., Winarno, Sofyan, RA., Wandra, T., Djohor, D., Sukowati, S., Sutomo, S., & Supeno, E. 2007. Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Therawiwat, M., Fungladda, W., Kaewkungwal, J., Imamee, N., & Steckler, A. 2005. Commnity-based approach for prevention and control of dengue hemorrhagic fever in Kanchanaburi Province, Thailand. The Southeast Asian Journal Tropical Medicine and Public Health, 36(5):1439‐1449.

Widagdo, L., Husodo, B.T. & Bhinuri. 2008. Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Sebagai Indikator Keberhasilan Praktek PSN (3M Plus) Studi di Kelurahan Srondol Wetan Semarang. Makara, (seri Kesehatan). 12(1) : 13-19