The Implementation of Acute Respiratory Infection (ARI) Controlling Programme and the Coverage of Pneumonia among Under-Five Children
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Abstract
Pneumonia is an acute infection of lung tissue (alveoli). Pneumonia is one of the main focus ARI preventing and controlling program. One of the ARI preventing and controlling program indicators was pneumonia coverage among under five years old. The coverage of pneumonia finding among under five years old in Banyuwangi Regency since 2014-2016 years have not reached the national target. Pneumonia toddler coverage in 2014 and 2015 shows 33,7% and 71,1%, while in 2016 shows 41,99%. This research aims to analyze the association between officer characteristics, logistics availability and ARI control activities with pneumonia toddler coverage in Banyuwangi Regency. The research uses cross sectional analytic desain with 31 respondents. The result of this research has significant relationship is age, work length and capacity buailding. Nevertheless, gender, education, knowladge, availability of diagnostic tools, guideline, KIE media, recording and reporting media, advocation and socialisation, pneumonia find and management, supervision, recording and reporting, partnership and network, monitoring and evaluation has not significant relationship. Banyuwangi Health Office is hoped to do conduct periodic training every year to ARI program officer on ARI control management, management of pneumonia toddler and promotion of pneumonia control in under fives to increase human resources capacity in primary health facility.
Abstrak
Pneumonia merupakan salah satu fokus utama Program Pencegahan dan Pengendalian ISPA. Salah satu indikator program P2 ISPA adalah cakupan penemuan pneumonia balita. Cakupan pneumonia pada balita di Kabupaten Banyuwangi dari tahun 2014-2016 belum mencapai target nasional. Pada tahun 2014 dan 2015 cakupan pneumonia pada balita sebesar 33,7% dan 71,1% sedangkan tahun 2016 sebesar 41,99%. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara karakteristik petugas, ketersediaan logistik dan kegiatan pengendalian ISPA dengan cakupan penemuan pneumonia pada balita di Kabupaten Banyuwangi. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 31 responden. Hasil penelitian ini yang memiliki hubungan signifikan dengan cakupan penemuan pneumonia pada balita adalah usia, lama kerja dan peningkatan kapasitas SDM dengan cakupan penemuan pneumonia pada balita. Sedangkan jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, ketersediaan alat diagnostik, buku pedoman, media KIE, media pencatatan dan pelaporan, advokasi dan sosialisasi, penemuan dan tata laksana pneumonia, supervisi, pencatatan dan pelaporan, kemitraan dan jejaring serta monitoring dan evaluasi tidak memiliki hubungan. Dinas Kesehatan Kabupaten banyuwangi diharapkan dapat melaksanakan pelatihan secara berkala setiap tahun kepada pemegang program P2 ISPA mengenai manajemen pengendalian ISPA, tatalaksana pneumonia pada balita serta promosi pengendalian pneumonia pada balita untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang telah tersedia di puskesmas.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Arini, N. D. 2014. Hubungan Antara Karakteristik Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) terhadap Status Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Wonotingal Wilayah Kerja Puskesmas Kagok tahun 2014. Skripsi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro
Choiriyah, S., & Anggraini, D. N. 2015. Evaluasi Input Sistem Surveilans Penemuan Penderita Pneumonia Balita Di Puskesmas. Unnes Journal of Public Health, 4(4): 136-145
Dharoh, A. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Cakupan Penderita Pneumonia pada balita di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro
Health Office of East Java Province. 2014. Health Profile of East Java Province 2013. Surabaya: Health Office of East Java Province
Kujamas, F.W., Warouw, H., Bawotong, J..2014. Hubungan Karakteristik Individu dengan Ki-nerja Perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Datoe Banangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Keperawatan. 2 (2): 1-8
Marlinawati, L. S.. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penemuan Kasus Pneumonia Balita di Puskesmas Kota Tanggerang Selatan Tahun 2015. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokte-randan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Health Ministry of Republic Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Health Ministry of Republic Indonesia
Prabawa, H. E., & Azinar, M. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Penemuan Pneumonia Balita Oleh Bidan. Unnes Journal of Public Health, 6(3): 148-154
Putriarti, R.T., Suparwati, A., Wigati, P.A. 2015. Analisis Sistem Manajemen Program P2 ISPA di Puskesmas Pegandan Kota. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1) : 85-94
Rahman, A. 2014. Evaluasi Kepatuhan Petugas dalam Tatalaksana Pneumonia di Kabupaten To-litoli. Promotif. 3 (2): 101-109