FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERKOTAAN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Syarifatun Nur Aini

Abstract

Berdasarkan Hasil Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMA/MA Kota Semarang tahun 2011 menunjukkan dari 16.579 remaja usia 16 tahun sebanyak 3,71% mengalami status gizi lebih dan paling banyak berada di SMA Kesatrian 2. Tujuan penelitian ini untuk meneliti faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian gizi lebih pada remaja di perkotaan (SMA Kesatrian 2). Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara frekuensi kudapan (p = 0,020), aktivitas fisik (p = 0,030)  dengan resiko kejadian gizi lebih pada remaja perkotaan (SMA Kesatrian 2 Semarang). Tidak ada hubungan antara jumlah anak dalam keluarga (p = 0,638), jenis pekerjaan kepala rumahtangga (p = 0,104), jumlah uang saku (p = 0,225) dengan kejadian gizi lebih pada remaja perkotaan (SMA Kesatrian 2 Semarang).

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Aini, S. (2014). FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERKOTAAN. Unnes Journal of Public Health, 2(1). https://doi.org/10.15294/ujph.v2i1.3042