FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ahmad Atabik

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Mengetahui faktor ibu yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskemas Pamotan Kabupaten Rembang tahun 2012. Jenis penelitian ini Explanatory Research dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 58 ibu menyusui. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu (p=0,021), tingkat pendidikan ibu (p=0,001), dan kondisi kesehatan (p=0,013) dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu (p=0,706) dan umur ibu (p=0483) dalam praktik pemberian ASI eksklusif. Saran untuk ibu sebaiknya lebih aktif  mencari informasi tentang pentingnya memberi ASI eksklusif, guna meningkatkan pengetahuan agar dapat menyusui anaknya secara eksklusif. Selain itu diharapkan dapat mengubah persepsi tentang pemberian makanan tambahan saat bayi berusia sebelum 6 bulan itu tidak benar. Bagi pelayanan kesehatan diharapkan memberikan informasi tentang pentingnya memberi ASI eksklusif kepada bayi umur 0-6 bulan.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Atabik, A. (1). FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN. Unnes Journal of Public Health, 3(1). https://doi.org/10.15294/ujph.v3i1.3534

References

Arini H, 2012, Mengapa Seorang Ibu Harus Mneyusui, Yogyakarta: FlashBooks.

Arisman, 2004, Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta: EGC.

Depkes RI,2002, 2002, Strategi Nasional Peningkatn Pemberian Air Susu Ibu sampai Tahun 2005, Jakarta: Kerjasama Depdagri, Depkes, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigran, Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan, World Health Organization (WHO).

Diana Nur Afifah, 2007, Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Tembalang Kota Semarang 2007, Semarang: Fakultas Kesehatan Diponegoro.

Dinkes Kab. Rembang, 2010, Profil Kesehatan Kabupaten Rembang.

Dinkes Propinsi Jateng, 2004, Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.

Erni Rahmawati, 2007, Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan motivasi Ibu Dalam Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Di Kelurahan Panggang (Kota) dan Di Desa Keling (Desa) Kabupaten Jepara. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, 2005, Gerakan Pedoman Sayang Ibu. Jakarta.

Mallikarjuna et al., Masalah Selama Pemberian ASI, 19 juni 2012, diakses tanggal 21 januari 2013, (http://www. Manjilala.info/masalah-selama Pemberian ASI/

Ratna Susanti. 2000. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Tentang ASI dengan Pemberian Kolostrum dan ASI Eksklusif ( Studi Desa Tidu Kecamatan Bikareja). Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Diponegoro.

Ria Riksani, 2012, Keajaiban ASI, Jakarta: Dunia Sehat.

Soetjiningsih, 1997, ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.

Sofiyatun, 2008, Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Praktek Pemberian ASI eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Jali Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2007. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Solihin Pujiadi, 2000, Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Jakarta.