EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN SIRSAKDALAM MEMBUNUH JENTIK NYAMUK (Studi di Daerah Endemis DBD KelurahanGajahmungkur Kota Semarang)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Haqkiki Harfriani

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama dari DBD. Kasus demam berdarah dengue tahun 2011 di Kelurahan Gajahmungkur meningkati peringkat pertama, sebanyak 57 kasus. Penelitian terdahulu mengenai daya Insektisidal daun dan Biji Annona muricuta Linn. terhadap larva nyamuk di Laboratorium, dengan infusa 10%. Namun pemanfaatannya belum dilakukan maksimal dimasyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektfitas larvasida ekstrak daun sirsak dalam membunuh jentik nyamuk di daerah endemis DBD.Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan one group before and after intervention design. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah RW IV Kelurahan Gajahmungkur pada Januari 2013. Sampel penelitian ini 30 responden.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah jentik sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai kurang dari 0,05 (p<0,05). Analisis perbandingan (p=0,0001). Penggunaan larvasida ekstrak daun sirsak lebih efektif menekan jumlah jentik nyamuk dengan konsentrasi 6,89% dalam waktu 6 jam.Dengandemikian, makadisarankanbagiDinasKesehatan Kota Semarang danPuskesmasGajahmungkurmelaluiPosyandudan PKK, hendaknyamemfasilitasimasyarakatnyauntukmenggunakanlarvasidaekstrakdaunsirsak di tempatpenampungan air, gunamemperkecilangkakejadian DBD diKelurahanGajahmungkurKecamatanGajahmungkur.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Harfriani, H. (1). EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN SIRSAKDALAM MEMBUNUH JENTIK NYAMUK (Studi di Daerah Endemis DBD KelurahanGajahmungkur Kota Semarang). Unnes Journal of Public Health, 3(3). https://doi.org/10.15294/ujph.v3i3.3539

References

Corie Indira Prasasti., dkk, 2005, Pengaruh Kualitas Udara Dalam Ruangan Ber-AC Terhadap Gangguan Kesehatan, dalam Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.1, No.2, Januari 2005,hlm. 160-169.

Depkes RI, 2005. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan. www.depkes.go.id/download/Udara.PDF. diaksestanggal 19 September 2012.

Hans G. Sclemiel, 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Laila Fitria, dkk., 2008. Kualitas Udara dalam Ruang Perpustakaan Universitas X ditinjau dari Kualitas Biologi, Fisik dan Kimiawi, dalam Makara Kesehatan Vol. 12, No.2, Desember 2008, hlm.77-83.

Koes Irianto, 2006. Mikrobiologi I : Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1. Bandung : Yrama Widya.

Moerdjoko, 2004, KaitanSistem Ventilasi Bangunan Dengan Keberadaan
Mikroorganisme Udara, dalam Dimensi Teknik ArsitekturVol. 32, No. 1, Juli 2004: 89 – 94.

National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), 1997. Indoor Environmental Quality. http://www.cdc.gov/niosh/topics/indoorenv/. Diakses tanggal 18 Agustus 2012.

Peraturan Walikota Semarang Nomor 7 tahun 2009 tentang Penghunian dan Persewaan atas Rumah Sewa Milik Pemerintah Kota Semarang.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Saifudin Azwar, 2008. Penentuan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Slamet Hartoyo, 2009. Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) di Pusat Laboratorium Forensik dan Uji Balistik Mabes Polri. Tesis : Universitas Diponegoro.

Soedjajadi Keman, 2005, Kesehatan Perumahan Dan Lingkungan Pemukiman, (online), Vol. 2, No. 1, Juli 2005 : 29 -42.

Soekidjo Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Stanley Lemensow, 1997, BesarSampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Suharyo Widagdo, 2009. Kualitas Udara dalam Ruang Kerja, dalam Sigma Epsilon Vol.13, No.3, Agustus 2009, hlm. 86-89.

Susanna, D. et al. 1998. Kesehatan dan Lingkungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia, Depok.

Tjandra Yoga. 1992. PolusiUdaradanKesehatan. Jakarta: Arcan