EVALUASI INPUT SISTEM SURVAILANS HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG BERDASARKAN PEDOMAN SISTEM SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit ketiga terbesar penyebab kematian. Upaya pengendaliannya adalah surveilans hipertensi. Magelang menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus terbanyak di Jawa Tengah tahun 2009 - 2011. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran input sistem surveilans hipertensi di wilayah kerja Dinkes Kota Magelang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan studi evaluasi. Informan utama berjumlah 5 orang. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara terstruktur, studi dokumentasi dan observasi. Simpulan dari penelitian ini adalah man tidak sesuai dengan pedoman; methode yang sesuai dengan pedoman adalah ketersediaan pedoman penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan, ketersediaan posbindu dan ketersediaan prolanis; alokasi dana belum sesuai dengan pedoman namun sumber dana sudah sesuai; sarana prasarana hanya ketersediaan formulir pengumpulan data yang belum sesuai dengan pedoman dari segi jumlah; sasaran informasi sudah sesuai dengan pedoman.
Hypertension is the third biggest disease leading cause of death. The control effort for it is the Surveillance Hypertension. Magelang ranked first with the most number of cases in Central Java in 2009-2011. The aim of this research was to know the input conception of Surveillance Hypertension system in the working area of Magelang Health Department. This reseach was the qualitative research with the evaluation study design. The number of main informants were 5 people. The techniques of data gathering used were structured interview, documentation, and observation.The conclusion of this research was man not appropriate with the guidance; the appropriate method with the guidance was availability of the implementation of health epidemiological surveillance system, availability of the posbindu, and availability of the prolanis; the inappropriatness of funds allocation; the appropriatness of funds source; the infrastructure, the only availability of data gathering form which has been appropriate with the guidelines in terms of the number of; target information has been appropriate with the guidelines.##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Beard, J.Health System Strengthening and Hypertension Awareness, Treatment and Control: Data From the China Health and Retirement Longitudinal Study, 17 Agustus 2013, diakses tanggal 5 April 2014, (http://www.who.int/bulletin/volumes/92/1/13-124495/en/)
BPJS, 2014, Panduan Praktis Prolanis (Program Pelayanan Penyakit Kronis), BPJS Kesehatan, Jakarta.
Depkes RI, 2003a, Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
__________, 2003b, Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular Terpadu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang.
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jendral PP&PL, 2006, Pedoman Surveilans Penyakit Tidak menular, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Ditjen P2PL Depkes RI, 2003, Surveilans Epidemiologi Penyakit (PEP), Depkes RI, Jakarta.
Kemenkes RI, 2009, Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
___________, 2012, Buletin Penyakit Tidak Menular, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kepmenpan RI, 2000, Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan dan Angka Kreditnya, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Jakarta.
Moleong Lexi J, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT RemajaRosdakarya, Bandung.
Muljadi, 2008, Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi Pada Usia Dewasa, Vol. 20, No 26, maret 2009, hlm 3.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.