EVALUASI INPUT CAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARU DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TB PARU (P2TB) PUSKESMAS TAHUN 2012 (STUDI KUALITATIF DI KOTA SEMARANG)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Krisna Eksapa Nugraini
Widya Hary Cahyati
Eko Farida

Abstract

CDR of pulmonary TB Semarang in 2012 amounted 70.22% with 109% the highest health centers and 11% the lowest. The purpose of this study to determine the performance evaluation CDR of TB in TB Pulmonary Disease Reduction program (P2TB) at Semarang City Health Center in 2012. This research is qualitative. Informant is research program P2TB holders, laboratory personnel, administration head and head health center at 6 CDR > 75% and 6 CDR < 75%. Techniques of data collection with in-depth interviews, observation, and documentation. The instruments used were interview, observation, and documentation sheets. The results showed component at health centers with CDR ≥ 75% in accordance with provisions Health Ministry of Indonesia is duty and responsibility of the holder P2TB programs, laboratory staff, and head health centers, funding, networking suspected, diagnosis, and reporting. The health center with CDR <75%, which in accordance with provisions of the components Health Ministry of Indonesia is duty and responsibility the head of community health centers, funding, and diagnosis. Suggestions to holders P2TB programs and laboratory personnel that improve performance in achieving pulmonary TB CDR, administration leaders to improve coordination with holder program, the health center leaders to increase motivation by rewarding performance officers.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Krisna Eksapa Nugraini, Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Widya Hary Cahyati, Gedung F1 Lantai 2 FIK UnnesKampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Eko Farida, Gedung F1 Lantai 2 FIK UnnesKampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

How to Cite
Nugraini, K., Cahyati, W., & Farida, E. (2015). EVALUASI INPUT CAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARU DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TB PARU (P2TB) PUSKESMAS TAHUN 2012 (STUDI KUALITATIF DI KOTA SEMARANG). Unnes Journal of Public Health, 4(2). Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/ujph/article/view/5191

References

Arfimelda dan Ekowati RN, 2010, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Case Detection Rate Program Tuberkulosis Paru Puskesmas Provinsi Sumatera Selatan, Volume 6, No 1, Maret 2010, hlm. 1-11.

Awusi RYE, Yusrizal Djam’an Saleh, Yuwono Hadiwijoyo, 2009, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penemuan Penderita TB Paru di Kota Palu Provnsi Sulawesi Tengah, Volume 25, No 2, Juni 2009, hlm. 59-68.

Krisna Eksapa Nugraini / Unnes Journal of Public Health 4 (2) (2015)
152

Departemen Kesehatan RI, 1999, Pedoman Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Propinsi Jawa Tengah, Bakti Husada, Semarang.

--------, 2008, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2013, Laporan P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2013, Dinas Kesehatan Kota Semarang, Semarang.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Firdaufan dan Hartanto R, 2011, Evaluasi Program Pengendalian Tuberkulosis dengan Strategi DOTS di Eks Karisidenan Surakarta, Volume 6, No 1, September 2011, hlm. 57-63.

Junaidi, P, 2005, Kualitas Tenaga Mikroskopis untuk Program Directly Observer Treatment Short-Course-Therapy (DOTS) di Puskesmas, Universa Medica, Volume 24, No 2, April-Juni 2005, hlm. 62-72.

Kementrian Kesehatan RI, 2009, Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

------------, 2011, Data/Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kurniawati dan Wahyu C, 2005, Evaluasi Penemuan Penderita Baru Tuberkulosis dengan Basil Tahan Asam Positif dalam Program Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) Puskesmas di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kesmas, Volume 3, No 1, September 2005, hlm. 7-77.

Maryun, Y, 2007, Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Petugas Program TB Paru Terhadap Cakupan Penemuan Kasus BTA Positif di Kota Tasikmalaya. Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.

Mulyadi, Suangkupon R, Dermawan I, 2011, Penemuan Penderita Tuberkulosis Paru di Pesisir Pantai Aceh Barat Daya (Kajian di Puskesmas Blangpidie), Jurnal Respirologi, Volume 31, No 2, April 2011, hlm. 105-108.

Nizar, M, 2010, Pemberantasan Dan Penanggulangan Tuberkulosis, Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Notoatmojo, S, 2005, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Purwadi, S, 2001, Beberapa faktor yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Kegiatan Surveilans Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Tingkat Puskesmas di Kabupaten Wonogiri, Volume 2, September 2001, hlm. 69-74.

Purwanto, AY, 2012, Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk, Ilmu Manajemen, Volume I, No. 2, September 2012, hlm. 1-15.

Wahyuni, CU, 2007, Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Petugas Laboratorium Puskesmas di Kabupaten Timor Selatan, Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan, Volume 5, No 1, Januari-April, hlm. 57-60.