IMPLEMENTASI KEBIJAKAN YODISASI TERHADAP MUTU GARAM PADA INDUSTRI GARAM SKALA KECIL DI KABUPATEN REMBANG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Luthfia Zauma
Mardiana Mardiana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu garam yang di produksi oleh produsen garam serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan tentang yodisasi dan pengadaan garam beryodium di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Jenis penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indept interview) dengan para informan awal yang di tentukan dengan teknik purposive sampling yaitu dari Kepala Seksi Usaha Industri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, Kepala Bidang Pemerintahan, sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten Rembang, Pemilik Perusahaan Garam, dan Petani garam dengan jumlah informan seluruhnya 6 orang. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu panduan wawancara dan pengumpulan data melalui wawancara, dokumemntasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini adalah Implementasi kebijakan tentang yodisasi dan pengadaan garam beryodium di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang belum berjalan maksimal. Faktor yang mendukung dan menghambat implementasi kebijakan tentang yodisasi dan pengadaan garam beryodioum antara lain, komunikasi yang belum berjalan optimal, kurangnya informasi dari petugas mengenai isi kebijakan, perbedaan persepsi antara petugas dan produsen serta tidak tegasnya pengawasan terhadap pelanggaran yang terjadi. Saran yang peneliti rekomendasikan adalah sosialisasi merk dagang garam yang terjamin kualitasnya dan meningkatkan bantuan alat yodisasi.


The aim of this research is to study salt quality produced by salt producer and analizes supporting factors and inhibiting factors policy implementation of iodization dan levying iodized salt in Kaliori Subdistrict, Rembang Regency. This type of research is, technical collecting data by in-depth interview, the firs informan were selected by Sampling Purposive Method. They are form Head of Labor Industry Section Trade and Industry Departement of Rembang Regency, Head of Goverment, Social, and Culture Section Planning and Development Committee of Rembang Regency, Salt Producer, Salt Farmer, altogether amout to 6 peoples. The instrument tools used for this research are researcher itself and Interview guide, collecting data from interview result, documentation. The techiques analyze of research data use Interactive model analyzes. The results of this research are the policy implementation of iodization dan levying iodized salt in Kaliori Subdistrict, Rembang Regency not works maximally yet. It can be seen from the orientation of goverment and  the realization talked about that were not appropriate with that expected after policy was acceptable. There are many supporting factors and inhibiting factors of policy implementation of iodization dan levying iodized salt, they are communications which not worked optimally yet, Lack of information about a policy from officer, the perception differences between producer and officer and not explicitly controling and monitoring about infraction. The advice can be given is salt brand secured sosialization and improve assist of iodization tools.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Luthfia Zauma, Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Mardiana Mardiana, Gedung F1 Lantai 2 FIK UnnesKampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

How to Cite
Zauma, L., & Mardiana, M. (2015). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN YODISASI TERHADAP MUTU GARAM PADA INDUSTRI GARAM SKALA KECIL DI KABUPATEN REMBANG. Unnes Journal of Public Health, 4(4). Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/ujph/article/view/9691

References

Departemen Kesehatan RI, 2005, Akibat Kekurangan Yodium, Jakarta : Departemen Kesehatan, 2005

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, 2013, Produksi Garam di Rembang.

Dinas Prindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, 2010, Komposisi Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rembang Menurut Pendidikan Formal.

Juklis Pemantauan Garam Beryodium, diakses tanggal 7 Februari 2014, 10:35 (http://www.scribd.com/doc/91303778/Juklis-Pemantauan-Garam-Beryodium)

Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, 2005, Nomor 42/M-IND/PER/11/2005 Tentang Pengelolahan, Pengemasan dan Pelabelan Garam Beryodium.

Keputusan Menteri Perindustrian, 1995, Nomor 77/M/SK/5/1995 Tanggal 4 Mei 1995 Tentang Persyaratan Teknis Pengelolahan, Pengemasan, dan Pelabelan Garam Beryodium.

Keputusan Presiden Republik Indonesia, 1994, Nomor 69 Tahun 1994 Tentang Pengadaan Garam Beryodium.

Riskerdas. 2007. Laporan Nasional 2007. Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.

Setyawan H, 2013, Analisis Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam Penghentian Suplementasi Kapsul Iodium di Kabupaten Magelang, Kemas, Volume II, No. 1, Tahun 2013, Hlm 41-51

Subarsono, AG, 2005, Analisis Kebijakan Publik: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sumandi, Sri Ngabekti, 2007, Uji Kandungan Yodium Dalam Kandungan Garam Dapur yang Beredar di Kab. Rembang, Universitas Negeri Semarang.