FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEMATIAN AKIBAT DEMAM BERDARAH DENGUE

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Mamluatul Hikmah
Oktia Woro Kasmini H

Abstract

Kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Tugurejo Semarang meningkat dari tahun 2012-2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian akibat demam berdarah dengue (DBD). Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan case control. Sampel berjumlah 62 orang, 31 kelompok kasus dan 31 kelompok kontrol yang diambil dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) adalah umur penderita (p value=0,022, OR=3,8), pendapatan (p value=0,022, OR=3,8), akses pelayanan kesehatan (p value=0,019), riwayat penyakit penyerta (p value=0,021, OR=3,9), keterlambatan pengobatan DBD (p value=0,042, OR=3,3) dan derajat beratnya penyakit (p value=0,021, OR=3,9). Variabel yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin penderita (p value=0,611) dan riwayat pernah menderita DBD (p value=0,668). Saran bagi peneliti lain untuk menambah sampel penelitian dan menambah variabel lain yang ada kaitannya dengan faktor yang berhubungan dengan kematian akibat DBD.


The mortality caused by Dengue Haemorhaege Fever (DHF) in RSUD Tugurejo Semarang incresed from 2012 to 2014. The objective of this study to find out factors of mortality that are caused by dengue. The research method of this study was analitic survey by case control. In this research, the sample was 62 people where 31 people were included in cases and the others were in controls. The sample was randomly taken by simple random sampling technique. The data analysis used chi-square with the level of independence (α) = 0,05. The result of this research showed that factors of mortality which were caused by dengue was age of patients (p value=0,022, OR=3,8), income (p value=0,022), access of health care (p value=0,019), case history (p value=0,021, medical tardiness of DHF (p value=0,042, OR=3,3) and degree of disease (p value=0,021, OR=3,9). The variables which were not related to factors of mortality were sex of patients  (p value=0,611) and case  history of  DHF (p value=0,668). Some suggestions for other researchers, they may develop the similar research in different dimensions such as adding the sample and variable which are related to factors of mortality that are caused by dengue.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Mamluatul Hikmah, Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Oktia Woro Kasmini H, Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
How to Cite
Hikmah, M., & Kasmini H, O. (2015). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEMATIAN AKIBAT DEMAM BERDARAH DENGUE. Unnes Journal of Public Health, 4(4). https://doi.org/10.15294/ujph.v4i4.9693

References

Dahlan S, 2009, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta : Salemba Medika.

Dinkes Kota Semarang. 2012. Rekapitulasi Penderita DBD Kota Semarang Tahun 2012.

Gamble, J, et al. 2000. Age – related Changes in Microvascullar Permeability : a Significant Factors in the Suscepbility of Children to Shock, Clinical Science. Vol:98. hal 211-216. diakses pada 25 Mei 2014 (http://www-05.all-portland.net/cs/098/0211/0980211.pdf).

Guzman, Maria, et al. 2004. Dengue diagnosis, advances and challenges, International Journal of Infectious Diseases. Vol:8. hal 69-80. diakses pada 3 maret 2014 (http://www.ijidonline.com/article/S1201-9712%2802%2990072-X/abstract).

Halstead SB. 2001. Haiti: Absence of Dengue Hemorrhagic Fever Despite Hyperendemic Dengue Virus Transmission, Am.J.Trop.Med.Hyg. Vol:3, hal 180-183. diakses pada 25 Mei 2014 (http://biosurveillance.typepad.com/files/hyperendemic-dengue-in-haiti.pdf).

Huang YH, et al. 2001. Activation of Coagulation and Fibrinolysis During Dengue Virus Infection. Journal of Medical Virology. Vol:63. hal 247-251. diakses pada 3 maret 2014 (http://140.116.203.51/site2/ocwCoursePPT/61JBS20018377.pdf).

Kouri, GP, et al. 1981. Dengue Hemorrhagic Fever / Dengue Shock Syndrome : Lessons from the Cuban Epidemic, WHO Bulletin OMS. Vol:67. hal 375-380. diakses pada 25 Mei 2014 (www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2805215).

Misnadiarly. 2009. Demam Berdarah Dengue (DBD) : Ekstrak Daun Jambu Biji Bisa untuk Mengatasi DBD. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Pangaribuan A. 2012. Faktor Prognosis Kematian pada Dengue Shock Syndrome pada Anak. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ramaningrum G. 1998. faktor hematologi yang mempengaruhi kematian pada penderita DSS. Tesis. UNDIP.

Rampengan TH. 2007. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Jakarta: EGC

Soegijanto S. 2001. Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kematian pada penderita demam berdarah dengue. Tesis. Universitas Airlangga, Surabaya.

Soemirat J. 2000. Epidemiologi Lingkungan. Bandung: Gajah Mada University Press.