PERBANDINGAN JUMLAH TIKUS YANG TERTANGKAP ANTARA PERANGKAP DENGAN UMPAN KELAPA BAKAR, IKAN TERI DENGAN PERANGKAP TANPA UMPAN (STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN) TAHUN 2015
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Puskesmas Pandanaran merupakan Puskesmas dengan jumlah kejadian leptospirosis di Kecamatan Semarang Selatan paling tinggi dengan jumlah pada tahun 2014 sebanyak 10 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah tikus yang tertangkap antara perangkap dengan menggunakan umpan kelapa bakar, ikan teri dan perangkap tanpa menggunakan umpan dilihat dari jumlah tikus yang tertangkap.Jenis penelitian ini adalah Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (eksperimen kuasi). Teknik pengambilan sumber informasi yang digunakan adalah teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 50 rumah.Hasil penelitian ini didapatkan data tikus yang tertangkap dengan kelapa bakar adalah 42 ekor, dengan ikan teri adalah 32 ekor dan perangkap tanpa umpan adalah 1 ekor dengan angka trap succes kelapa bakar 12%, ikan teri 9,14% dan perangkap tanpa umpan 0,29%. Berdasarkan uji Man Whitney menunjukan ada perbedaan keberhasilan penangkapan tikus antara kelapa bakar dengan perangkap tanpa umpan (p=0,001 < α=0,005), ikan teri dengan perangkap tanpa umpan (p=0,001 < α=0,005) dan tidak terdapat perbedaanpenangkapan tikus antara kelapa bakar dengan ikan teri (p=1,000 < α=0,005).Saran yang dapat diberikan yaitu: Melakukan pengendalian tikus di rumah masing-masing, menggunakan umpan yang menarik bagi tikus, Menjaga sanitasi lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari risiko penularan leptospirosis yang dibawa oleh tikus.
Pandanaran Health Center has the highest number of leptospirosis in South Semarang District with 10 cases in 2014. The purpose of this study was to determine the comparison of the number of rats caught betwen the trap with the use of roasted coconut, anchovy bait and traps without the use of bait as seen from the number of rats being caught. The type of research used in this study was quasi experimental research. The sampling technique used in this study was the purposive sampling technique, with a total sample of 50 houses. The results of this study showed that the number of rats caught with roasted coconut was 42 rats, with anchovy was 32 rats and trap without bait was 1 rats, the trap success number of roasted coconut was 12%, anchovy was 9.14% and without bait was 0.29 %. Man Whitney test showed that there was a difference between the success of catching rats with roasted coconut bait and traps without bait (p = 0.001 <α = 0.005), anchovy bait and traps without bait (p = 0.001 <α = 0.005) and there was no difference between roasted coconut bait and anchovy bait (p = 1.000 <α = 0.005). Advice can be given as follows: to conduct rats control in the neighborhood, to use a tempting bait for rats, to maintain sanitation and apply a clean and healthy lifestyle in order to avoid the risk of leptospirosis infection carried by rats.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012, Buku Saku Kesehatan Tahun 2012, Semarang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2011, Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2012, Semarang, DKK Semarang
-----------------------------------------------, 2013, Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2011, Semarang, DKK Semarang.
-----------------------------------------------, 2014, Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014, Semarang, DKK Semarang.
Kemenkes RI, 2011, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
-------------------, 2012, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2012, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pramesti, Betty, 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di kabupaten bantul, Jurnal Kesehatan Masyarakat vol 1, no 2, Universitas Diponegoro Semarang.
Priyambodo S, 2003, Pengendalian Hama Tikus Terpadu, Cetakan III, Penebar Swadaya, Jakarta.