PENGARUH VARIASI TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET KAYU SENGON PADA TEKANAN KOMPAKSI 5000 PSIG

  • Darun Naim Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Danang Dwi Saputro Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Rusiyanto - Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: briquettes, wood of sengon, mold temperature, pressure compaction

Abstract

Abstrak

Potensi limbah industri pengolahan kayu sengon sangat banyak, mulai dari potongan rant-ing, kulit dan sisa gergajian. Limbah dari sisa gergajian pohon sengon saat ini masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Sampah tumbuhan tersebut apabila diolah dengan zat pengikat polutan akan menjadi suatu bahan bakar padat buatan yang lebih luas penggu-naannya sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur cetakan terhadap karakteristik briket kayu sengon dengan cara menguji sifat fisik, kimia dan kekuatan mekan-iknya. Pembuatan briket diawali dengan penjemuran serbuk gergaji kayu sengon hingga kadar airnya kurang dari 14% kemudian digiling, diayak lolos mesh 60 dan ditimbang 3,5 gram se-tiap sampel. Pembriketan dilakukan dengan cara mengkondisikan bahan baku pada tempera-tur 800C untuk temperatur cetakan 1000C, 900C untuk temperatur cetakan 1200C, dan 1000C untuk temperatur cetakan 1400C. Setelah mencapai temperatur yang diinginkan briket dipa-datkan dengan cara pengepresan pada tekanan 5000 Psig dan waktu penahan 1 menit. Pem-buatan briket dilakukan tanpa menambahkan bahan perekat. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan briket dengan metode cetak panas berpengaruh terhadap sifat fisik yaitu stability dan shatter index, dari hasil uji yang dilakukan briket terbaik berada pada variasi temperatur cetakan 1200C, karena pada suhu ini lignin dapat mengikat partikel briket dengan baik, tetapi metode cetak panas tidak berpengaruh terhadap densitas, akan tetapi densitas berpengaruh terhadap tekanan kompaksi. Pembuatan briket dengan metode cetak panas berpengaruh den-gan briket yang dihasilkan, karena mampu untuk meniadakan bahan perekat sehingga proses pembuatan briket lebih cepat, briket langsung dapat digunakan tanpa proses pengeringan dan mampu mempertahankan nilai kalor bahan baku.

Abstract

Potential industrial waste processing sengon very much, ranging from pieces of twigs, bark and sawn rest. Waste from the rest of the tree sawn sengon is still rarely used by local people. Waste plant when mixed with a binder pollutants will be a solid fuel made wider use as an alternative fuel called briquettes. The objectives of this study was to determine the effect of temperature variations on the characteristics of wood briquettes mold sengon by examining the physical, chemical and mechanical strength. Making briquette begins with drying sawdust sengon until the water level is less than 14% then ground, sieved pass 60 mesh and weighed 3.5 grams of each sample. Pembriketan done by conditioning the raw material at a temperature of 800C to 1000C mold temperature, mold temperature 900C to 1200C, and 1000C to 1400C mold temperature. After reaching the desired temperature by pressing briquettes compacted at a pressure of 5000 psig and a 1-minute barrier. Making briquettes made without added adhesives. Results showed manufacturing briquettes to heat molding method affects the stabil-ity and physical properties Shatter index, the results of tests conducted briquettes are best at 1200C mold temperature variation, because at this temperature the particles can bind lignin briquettes well, but the heat does not print method effect on the density, but the density effect on the compacting pressure. Making briquettes to heat molding method affects the briquettes produced, because it is able to eliminate the adhesive so that the briquette-making process faster, briquettes can be used directly without drying process and are able to maintain calorific value of raw materials.