UUpaya Instruktur dalam Memberdayakan Warga Binaan melalui Pelatihan Las Smaw
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) Apa saja upaya yang dilakukan instruktur dalam memberdayakan warga belajar pelatihan las SMAW di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pandeglang? (2) Bagaimana hasil dari program pelatihan las SMAW dalam memberdayakan warga belajar oleh instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pandeglang? (3) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang dialami instruktur dalam memberdayakan warga belajar pada pelatihan las SMAW di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pandeglang?. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini dengan pendekatan kualitatif harus didasarkan pada data atau informasi yang diperoleh melalui penelitian sebagai berikut: (1) Wawancara, (2) Observasi, (3) Dokumentasi. Adapun tahap pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi dan tahap member check. Teknik pengolahan dan analisis data meliputi tahap reduksi, penyajian data dan tahap verifikasi. Sumber data penelitian ini yaitu instruktur dan warga belajar di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pandeglang. Sebagai akhir dari pembahasan ini, penulis menyampaikan kesimpulan, sebagai berikut: 1. Upaya yang dilakukan instruktur dalam memberdayakan warga belajar mealui pelatihan las SMAW di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pandeglang adalah a) Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (Enabling), b) Mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat (Empowering), c) Memberdayakan berarti pula melindungi (Protecting), 2. Hasil upaya instruktur dalam memberdayakan warga belajar melalui pelatihan las di BLK Kabupaten Pandeglang adalah: a) Kognitif, b) Afektif, c) Psikomotor, 3. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dialami instruktur dalam memberdayakan warga belajar melalui pelatihan las SMAW ini adalah instruktur yang terampil, tingginya semangat warga belajar, dan lokasi yang strategis. Sedangkan faktor penghambatnya adalah sarana dan prasarana.