PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN TERHADAP KESIAPAN NARAPIDANA KEMBALI KE MASYARAKAT (STUDI KASUS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEKALONGAN)

  • Adetyo Artyawan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: The role, skills education

Abstract

Peran LAPAS sebagai ujung tombak pelaksanaan sistem pemasyarakatan dalam memasyarakatkan kembali narapidana salah satunya melalui bidang pendidikan keterampilan. Oleh karena itu diperlukan sebuah program pendidikan keterampilan untuk menciptakan kesiapan narapaidana kembali ke masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) Mengetahui bagaimana pelaksanaan program pendididikan keterampilan bagi narapidana, (b) Mengetahui kesiapan narapidana kembali ke Masyarakat, dan (c) mengetahui seberapa besar pengaruh program pendidikan keterampilan terhadap kesiapan narapidana kembali ke masyarakat.
Penelitian dilakukan di LAPAS Kelas IIA Pekalongan dengan jumlah sampel sebanyak 49 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: kuesioner, dokumentasi dan observasi.
Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut:
Ha: adanya pengaruh program pendidikan keterampilan terhadap kesiapan narapidana kembali kemasyarakat.
Ho: tidak adanya pengaruh program pendidikan keterampilan terhadap kesiapan narapidana kembali ke masyarakat. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa program pendidikan keterampilan berjalan baik dengan presentase 40,82%. Sedangkan kesiapan narapidana mendapatkan kategori tinggi dengan presentase 38,78%. Hasil uji hipotesis melalui analisis regresi diperoleh nilai probabilitas 0,00 dan lebih kecil dari taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Persamaan model regresi didapat yaitu Y=26,0,001+0,868X. Dari uji keberartian persamaan tersebut diperoleh besarnya koefisien korelasi 0,0669 dan koefisien determinasi 0,0447. Besarnya koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa program pendidikan keterampilan berpengaruh terhadap kesiapan narapidana kembali ke masyarakat sebesar 44,7% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak dicakup dalam penelitian ini.

References

Abdulsyani. 2007. Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi Akasara

Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung: ALFABETA

Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmasasmita, Romli. 1992. Tindak Pidana Narkotika Dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Cooke, David J., Pamela J. Baldwin dan Jaqueline Howison. 2008. Menyikapi Dunia Gelap Penjara. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.

Cresweel, W Jhon. Reseach Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. 2003. Panduan Penerapan Hak Asasi Bagi Petugas Pemasyrakakatan, Jakarta: DepartemenKehakoman dan Hak Asasi Manusia RI.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Tim Broad Based Education (BBE).

Dettmer, Peggy. Journal International New Blooms in Established Fields: Four Domains of Learning and Doing. Roeper Review; Winter 2006; 28, 2; ProQuest Education Journal. Sumber www. Freelibrary.com diakses pada tanggal 23 Maret 2013

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. 2008. Cetak Biru PembaharuanPelaksanaan Sistem Pemasyarakatan. Jakarta: Departemen Hukum dan HakAsasi Manusia Direktprat Jenderal Pemasyarakatan.

Ditjen PLSP, (2002). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Keterampilan Hidup (life Skills) pada BPKB tahun 2002. Jakarta : Depdiknas

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan kuantitatif dan Kulitatif.Jakarta: RajaGrafindo

Fakhruddin. 2011. Evaluasi Program Pendidikan Non Formal. Semarang:UNNES Press

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodologi Research, Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset

Hamzah, Andi. 1985. Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia dari Retribusi ke Reformasi. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Harsono. 1995. Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta: Djambatan.

Horton B. Paul dan Chester L. Hunt. 1999. Diterjemahkan oleh Drs. Aminuddin RAM, M. Ed dan Dra Tita Sobari. Jakarta: Erlangga

Khikmah. 2009. Pola Pembinaan Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Semarang. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: FIP UNNES

Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:Rineka Cipta.

Mangunharjana. 1996. Pembinaan, Arti dan Metodenya. Yogyakarta:Kanisius.

Mujiman, Haris. 2006. Manajemen Pelatihan Berbasis belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Noach, W.M.E. 1992. Kriminologi: Suatu Pengantar. Diterjemahkan oleh: J.E. Sahetapy. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Parkaitan, Petrus Irawan dan Pandopotan Simorangkir. 1995. Lembaga Pemasyarakatan (Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Poenomo, Bambang. 1986. Pelaksanaan Pidana Penjara dengan Sistem. Yogyakarta: Liberty.

Priyatno, Dwidja. 2006. Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia. Bandung: Refika Aditama

Raharjo, Tri Joko. 2005. Proses Interaksi Belajar Pendidkan Luar Sekolah. Semarang: UNNES Press

Rifa’i, RC. Achmad. 2009. Desain Pembelajaran Orang Dewasa. Semarang: UNNES Press

Roeslan Saleh. 1987. Stelsel Pidana Indonesia. Jakarta: Aksara Baru

Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin Makmun. 2007. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Salim, Bachtiar Agus. 2003. Tujuan Pidana Penjara Sejak Reglemen 1917 Hingga Lahirnya Sistem Pemasyarakatan di Indonesia Dewasa ini. Medan: Pustaka Bangsa.

Salinan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tantang Pemasyarakatan

Salinan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1991 Tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.

Salinan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

Samosir, Djlisman. 1992. Fungsi pidana penjara dalam sistem pemidanaan di Indonesia. Bandung: Binacipta.

Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia

Sangadji, E Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana. 2000. Manajemen Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan SDM. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sumahawijaya, Suparman. 2003. Pendidikan karakter mandiri dan kewiraswastaan: suatu upaya bagi keberhasilan program pendidikan berbasis luas/broad based education dan life skills. Bandung: Angkasa

Sumarnonugroho, T. 1984. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Hanindita

Sutarto, Joko. 2007. Pendidikan Nonformal Konsep Dasar Proses Pembelajaran

dan Pemberdayaan Masyarakat. Semarang: UNNES Press.

http://lapaspekalongan.com diakses pada 25 Februari 2013

http://www.neraca.co.id/harian/article/22485/Pentingnya.Pendidikan.di.Balik.Jeruji# diakses pada 10 April 2013.

http://smslap.ditjenpas.go.id diakses pada 23 Maret 2013

Published
2013-03-01
How to Cite
Artyawan, A. (2013). PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN TERHADAP KESIAPAN NARAPIDANA KEMBALI KE MASYARAKAT (STUDI KASUS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEKALONGAN). Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 2(1). https://doi.org/10.15294/jnece.v2i1.2799
Section
Articles