PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM AKSARA KEWIRAUSAHAAN TERNAK KELINCI (PENELITIAN DESKRIPTIF DI BALAI BELAJAR BERSAMA HJ. MUDRIKAH DESA PAGERSARI, KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL)

  • Dedy Charisma Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: community development, entrepreneurial literacy, rabbits, Balai Belajar Bersama (B3)

Abstract

Bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui program aksara kewirausahaan ternak kelinci di B3 Hj. Mudrikah, apa saja faktor
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program aksara kewirausahaan ternak kelinci. Tujuannya mendeskripsikan
pemberdayaan masyarakat melalui program aksara kewirausahan ternak kelinci, mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan program aksara kewirausahaan ternak kelinci. Pendekatan kualitatif dan metode digunakan adalah
metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 6 orang terdiri dari 3 warga belajar, 2 tutor dan 1 penyelenggara
program. Pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi menggunakan sumber dan
metode. Teknik analisis data adalah display data, reduksi data, pengumpulan data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program aksara kewirausahaan ternak kelinci dilakukan
dengan tahapan perencanaan, pelatihan, pelaksanaan, dan pendampingan, pelaksanaannya program aksara kewirausahaan ternak
kelinci dapat meningkatkan pengetahuan dan penghasilan warga belajar terlihat dari semakin meningkatnya keberaksaraan dan
penghasilan warga belajar. Faktor pendukung yaitu respon positif dari masyarakat, adanya dukungan dari Dinas Pendidikan dan
Dinas Peternakan, adanya kerjasama dari berbagai instansi dan potensi alam Desa Pagersari yang memadai. Sedangkan faktor
penghambat yaitu kurangnya pengetahuan warga belajar tentang penanganan dan penanggulangan penyakit. Simpulan dalam
penelitian ini adalah pelaksanaan program aksara kewirausahaan ternak kelinci berjalan sesuai dengan tujuan Saran dalam
penelitian adalah perlunya peningkatan jumlah materi pada proses pelatihan dan tindak lanjut yang dilakukan secara terpadu dan
berkelanjutan.

References

Ambar Teguh. (2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gaya Media.

Badan Pusat Statistik. (2011). Keadaan Ketenagakerjaan diambil tanggal 5 februari 2012 http://www.bps.go.id/brs_file/naker_07nov11.pdf

Daman Huri dkk. (2008). Demokrasi Kemiskinan. Malang: Program Sekolah Demokrasi.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. (2009). Pedoman Umum Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

Edi Suharto. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung: PT Refika Aditama.

Harry Hikmat. (2006). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press.

Hj. Mudrikah. (2011). Proposal Ternak Kelinci. Kendal: Tim Penyusun B3.

Hj. Mudrikah. (2011). Bahan Ajar Budidaya Kelinci. Kendal: Tim Penyusun B3.

Hj. Mudrikah. (2011). Modul Pedoman Penyelenggaraan Aksara Kewirausahaan. Kendal: Tim Penyusun B3.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Program Rintisan Aksara Kewirausahaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Laporan Penyelenggaraan Rintisan Balai Belajar Bersama Hj. Mudrikah. Semarang: Direktorat Jenderal P2PNFI Regional II

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Rintisan Balai Belajar Bersama. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Pedoman Program Aksara Kewirausahaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mia Rachmiati. (2007). Beternak Kelinci. Jakarta: PT.Perca.

Moleong. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Napitupulu (1998). Keaksaraan Fungsional. Bandung: Alfabeta

Putra, Gusti Merdeka dan N.S Budiana. (2007). Panduan Memelihara Kelinci Hias. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rudy Hustamin. (2008). Panduan Memelihara Kelinci Hias. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Sarwono. (2008). Kelinci Potong dan Hias. Jakarta: Agro Media Pustaka

Shofan. (2007). The Realistic Education Menuju Masyarakat Utama. Yogyakarta: IRCiSoD

Sudjana. (2001). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumaryadi. (2005). Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Citra Utama.

Sunyoto. (2010). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunartiningsih. (2004). Pembangunan Masyarakat Desa Melalui Institusi Lokal. Yogyakarta: Aditya Media.

Suparjan & Hempri. (2003). Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.

UNESCO. (2008). Community Learning Centers Country Report From Asia. Bangkok: APPEAL Unit.

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 Tentang: Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Zuriah. (2005). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=137423&actmenu=38 diambil tanggal 10 Februaru 2013 pukul 14.00 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ternak diambil tanggal 10 Februari 2013 pukul 18.00WIB

Published
2012-03-01
How to Cite
Charisma, D. (2012). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM AKSARA KEWIRAUSAHAAN TERNAK KELINCI (PENELITIAN DESKRIPTIF DI BALAI BELAJAR BERSAMA HJ. MUDRIKAH DESA PAGERSARI, KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL). Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1). https://doi.org/10.15294/jnece.v1i1.2804
Section
Articles