PROSES PEMBELAJARAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA UJUNGWATU KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN JEPARA
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana proses pembelajaran usaha tambak bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara; (2) Kendala apa yang dihadapi dalam proses pembelajaran usaha tambak bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara; (3) Bagaimana cara pemecahan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran usaha tambak bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. Tujuan penelitian ini meliputi: (1) Mendeksripsikan proses pembelajaran usaha tambak bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara; (2) Mendiskripsikan kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pembelajaran usaha tambak bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara; (3) Mendiskripsikan cara pemecahan masalah proses pembelajaran usaha tambak bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Subyek penelitian adalah petani tambak bandeng sebanyak lima orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menemukan bahwa proses pembelajaran usaha tambak bandeng di Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo bervariasi yaitu ada yang melalui pelatihan formal melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, namun ada juga yang melalui proses pembelajaran sendiri atau secara otodidak. Kendala ditemukan mulai dari proses pembelajaran yaitu berbedanya tekstur tanah untuk pembelajaran dengan lahan yang digarap petani. Kendala tentang pembesaran ikan berkaitan dengan cuaca dan air pasang laut serta ditemukannya berbagai macam hama serta mahalnya harga pupuk serta pakan ikan. Kendala pemasaran yaitu rendahnya harga ikan karena dipermainkan oleh tengkulak. Pemecahan masalah tentang kendala pembesaran dapat ditangani dengan berbagai cara seperti mensiasati pengolahan tanah dengan menggunakan pompa penyedot air, serta proses pemupukan yang tepat guna, sementara kendala yang berkaitan dengan hama bandeng dapat diobati. Pemasaran dapat diatasi dengan mencoba memasarkan hasil tambak bandeng ke laur daerah seperti Semarang dan Jakarta. Berdasarkan simpulan diatas disarankan (1) petani tambak bandeng diharapkan dapat mengikuti program pembelajaran, (2) petani tambak diharapkan dapat bersama-sama dengan penati tambak lain serta bekerja sama dengan dinas terkait untuk mengatasi berbagai kendala tersebut seperti memperbaiki saluran air serta penggunaan obat secara terpadu
The problem in this study are: (1) How does the learning process milkfish ponds in the village business district Ujungwatu Donorojo Jepara, (2) what obstacles encountered in the learning process milkfish ponds in the village business district Ujungwatu Donorojo Jepara district, (3) How to split problems encountered in the learning process milkfish ponds in the village business district Ujungwatu Donorojo Jepara. The purpose of the study include: (1) learning Mendeksripsikan milkfish ponds in the village business district Ujungwatu Donorojo Jepara, (2) Describe any obstacles encountered in the learning process milkfish ponds in the village business district Ujungwatu Donorojo Jepara district, (3) describe the way learning problem-solving efforts milkfish ponds in the village Ujungwatu Donorojo Jepara district. The research method used was qualitative. Subjects were milk fish farmers five people. Methods of data collection through interviews, and documentation. Techniques of data analysis through data reduction, data presentation and conclusion or verification. The results found that the learning process milkfish ponds in the village business district Ujungwatu Donorojo varied that there are formal training through the Department of Fisheries and Marine Resources, but some are through the learning process itself or self-taught. Constraints found from the process of learning the different soil texture for learning to cultivated land farmer. Constraints on weather-related enlargement of the fish and the sea tide and the discovery of a wide range of pests and the high price of fertilizer and fish feed. Marketing constraints due to the low price of fish is being played by middlemen. Solving the problem of enlargement constraints can be handled in various ways such as tillage anticipate using sump pumps, as well as the appropriate fertilization, while the difficulties associated with milkfish pests can be treated. Marketing can be overcome by trying to market their milkfish pond to curved areas such as Semarang and Jakarta. Based on the conclusion above is recommended (1) milk fish farmers are expected to attend the learning program, (2) fish farmers are expected to Penati together with other farms and work with relevant agencies to overcome various obstacles such as improving drainage and the use of drugs in an integrated .
References
Alma, B. 2010. Kewirausahaan: untuk mahasiswa dan umum. Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
[Cahyono, Bambang. 2011. Budidaya Ikan Bandeng. Jakarta : Pustaka Mina. Dahar, R. W. (2003). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga