Bentuk Etika Transendensi dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Tegal
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Transendensi merupakan salah satu aspek yang ada dalam sastra profetik. Sastra profetik merupakan sastra yang menekankan pada sastra keagamaan yang mendalam sebagai wahana bertemunya dimensi sosial dan transendensi yang ada dalam cerita rakyat. Cerita rakyat mengandung bentuk, nilai dan etika transendensi. Tulisan ini mengupas tentang bentuk etika transendensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya etika transendensi. Adapun bentuk etika transendensi adalah raja’, qonaah, syukur, ikhlas, khauf, melakukan upaya mendekatkan diri pada Tuhan (tirakat, taat beribadah), mengakui adanya kekuatan supranatural, mengaitkan perilaku, tindakan, dan kejadian dengan ajaran kitab suci. Adapun faktor yang melatarbelakangi adalah faktor internal yang berhubungan dengan kejiwaan atau kepribadian tokoh. Sementara faktor eksternal yang ada meliputi keluarga, lingkungan, pendidikan, dan kondisi sosial kultural.
Transcendence is one of the aspects of prophetic literature. Prophetic literature is a literature that emphasizes deep religious literature as a means of the social dimensions and transcendence meeting that exist in folklore. Folklore contains transcendental forms, values, and ethics. This paper explores the form of transcendental ethics and the factors behind the formation of transcendental ethics. The purpose of this research is to determine the form and factors that underlie the occurrence of transcendental ethics. The forms of transcendent ethics are raja', qonaah, gratitude, sincere, khauf, making efforts to draw closer to God (tirakat, obedient worship), acknowledge the existence of supernatural powers, linking behavior, actions, and events with the teachings of scripture. The underlying factors are internal factors related to the psychological or personality of the figure, while the external factors that include family, environment, education, and cultural social conditions.