Pemarkah Imperatif Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Studi Kontrastif Pemerolehan Bahasa Jawa pada Santri Pondok Pesantren Al-Idrus Section Articles
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Penelitian ini bertujuan membandingkan permakah imperatif bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan teoretis kontrastif dan metodologis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak dan teknik dasar sadap dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat dan teknik rekam. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode padan intralingual dan padan referensial dengan teknik dasar PUP. Hasil penelitian menunjukkan pemarkah imperatif berkategori gramatikal bahasa Indonesia secara formatif ditemukan dua wujud yaitu pemarkah imperatif berwujud afiks dan partikel. Adapun pemarkah imperatif berkategori gramatikal bahasa Jawa secara formatif ditemukan dua wujud yaitu pemarkah imperatif berwujud afiks dan partikel. Berdasarkan wujudnya pemarkah imperatif berkategori gramatikal bahasa Indonesia dan bahasa Jawa ditemukan sembilan persamaan dan lima perbedaan.
This study aims to compare the imperative marker of Indonesian language and Javanese. The approach used in this research is a contrastive theoretical and qualitative descriptive methodological approach. Data collection in this research is done by using the method of refer and basic technique tapping with advanced technique that is technique record and recording technique. Data analysis method used in this research is intralingual pad method and referential pad with basic technique of PUP. The result of the research shows that the formative imperative marker of Indonesian grammatical category is found in two forms, namely the affective and the particle imperative markers. The marker of grammatical categorical imperative of Javanese formative language found two form of imperative marker tangent affix and particle. Based on the form of the imperative marker categorized grammatical Indonesian and Javanese found nine similarities and five differences.