Variasi Dialek dalam Budaya Jawa Di Kabupaten Tangerang (Sebuah Kajian Dialektologi)
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Penelitian ini membahas variasi dialek yang meliputi variasi fonologis dan variasi leksikal di kabupaten Tangerang berfokus di area Perumahan Serpong Garden 1, Blok F7-F8. Di lingkungan Perumahan ini khususnya Blok F7-F8 ada beberapa warga yang berasal dari suku Jawa, namun dengan dialek yang berbeda yaitu dialek ngapak dan bandek. Melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui variasi fonologis apa saja yang muncul pada saat warga dengan dialek bandek dan ngapak bercakap. Selain itu melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui variasi leksikal apa saja yang digunakan oleh warga Blok F7-F8 terutama yang berasal dari Suku Jawa. Meskipun berasal dari Suku yang sama tapi masing-masing memiliki dialek yang berbeda yaitu bandek yang meliputi daerah Kabupaten Sragen, Kota Semarang, dan Kabupaten Grobogan. Sedangkan untuk dialek ngapak berasal dari daerah Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen. Titik pengamatan dalam penelitian hanya seputar gang di Blok F7-F8 berinteraksi dengan warga yang berasal dari Suku Jawa. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan cakap. Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode padan dengan teknik hubung banding membedakan dan teknik hubung banding menyamakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan variasi fonologis pada bunyi vokal yang meliputi [a]â“[É”], [ÊŠ]â“[É”], [a]â“[i], [i]â“[e] dan variasi bunyi konsonan bunyi [k] dan bunyi [Ê”]. Sedangkan variasi leksikal yang diperoleh meliputi onomasiologis pada medan makna bagian tubuh, kata ganti atau sapaan, peralatan, benda, tanaman, hewan, gerak tubuh, bagian rumah. Selain itu untuk semasiologis terdapat pada medan makna bagian rumah dan peralatan rumah tangga. Variasi dialek dalam budaya ditemukan adanya ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Jawa yang bertujuan untuk memuji seseorang melalui medan makna angota tubuh. Hal ini sudah menjadi warisan budaya, namun sudah banyak terlupakan oleh generasi muda saat ini.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Al-rubaat, A. (2019). SOUNDS PHENOMENA IN THE DIALECT OF SKAKA-AL JOUF: IT’S RELATION TO THE MODERN STANDARD ARABIC. British Journal of English Linguistics, 7(3), 11–26.
Awa, O. U. and N.-G. (2018). Contrastive Study of the Phonological Systems of the English. International Journal of English Language Teaching, 6(7), 1–9.
Ayatrohaedi. (2002). Pedoman Praktis: Penelitian Dialektologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.
Chaer, A. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartikasari, E., Laksono, K., Savitri, A. D., & Suryarini, D. Y. (2018). A Study of Dialectology on Javanese “Ngoko†in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo. Jurnal Humaniora, 30(2), 128. https://doi.org/10.22146/jh.v30i2.29131
Kridalaksana, H. (2001). Principles of Linguistic Change. Medan: Blackwell Publishers.
Mahsun. (1995). Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gajar Mada University Press.
Mayuko, H. (2015). “ Bentuk Hormat †Dialek Bahasa Bali Aga Dalam. Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, 33(2), 121–133.
Rahayu, I. M. (2013). Variasi Dialek Bahasa Jawa Di Wilayah Kabupaten Ngawi: Kajian Dialektologi. Skriptorium, 1(2), 27–34.
Sahayu, W. (2003). Variasi Fonologis Pemakaian Bahasa Jawa di Pusat Kota dan Daerah Pinggiran Bagian Utara Kabupaten Grobogan. HUMANIORA, 15(3), 336–344.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Teknis Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Budaya Secara Linguistik. Yogyakarta: Sanata Darma University Press.
Wouk, F. (1999). Dialect contact and koineization in Jakarta, Indonesia. Language Sciences, 21(1), 61–86. https://doi.org/10.1016/S0388-0001(98)00013-8