Relasi Ungkapan Jawa, “Empan papan” dengan Being In the World Martin Heidegger dalam Hidup Bersama

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Reinardus Bhadar Agastya Rynanta

Abstract

Kajian ini membahas tentang telaah peribahasa Jawa “empan papan” menurut Martin Heidegger dengan implementasinya dalam hidup bersama. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis konsep “empan papan” dalam peribahasa jawan, serta implementasi yang telah ditelaah oleh dengan Heidegger bagi kehidupan masyarakat bersama. Bagi masyarakat Jawa, “empan papan” bukanlah suatu ungkapan yang asing. Ungkapan ini yang kiranya dapat dan sudah menjadi pedoman dalam hidup masyarakat Jawa turun temurun. Bersama Martin Heidegger dan juga peribahasa Jawa ini, kiranya dapat menjadi pedoman untuk berelasi dengan seluruh subjek yang ada dengan indah. Pada kajian ini kami menggunakan metologi kajian teoritis hermeneutic fenomenologis, dimana kami menganalisis dan mengolah data dari sumber-sumber berupa buku, website dan jurnal. Metodologi yang kami usung ini, kami fondasikan pada filsafat eksistensial Martin Heidegger. Kami membagi studi ini menjadi dua bagian, yang pertama membahas mengenai ekistensialisme menurut Martin Heidegger; kemudian yang kedua membahas mengenai prinsip dan nilai peribahasa “empan papan” serta hubungannya dengan eksistensi Heidegger dan relevansi dalam hidup bersama.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##