PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN CREATINE MONOHYDRATE TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN ANAEROBIK ATLET BOLA BASKET
Abstract
Abstrak
kemampuan atlet dalam mempertahankan daya tahan anaerobik dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan nutrisi berupa suplemen yang dapat membantu tubuh mempertahankan kebugaran sehingga mengatasi kelelahan fisik, dan dapatmenyediakan energi tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen creatine monohydrate terhadap peningkatan daya tahan anaerobik atlet bola basket. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain kelompok kontrol pre-posttest. Populasi adalah atlet putra FIK UNP dengan sampel 20 atlet yang dibagi menjadi satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan Total sampling. Instrumen dalam mengukur daya tahan anaerobik yaitu RAST Test. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji T. Hasil menunjukkan perbedaan dalam peningkatan daya tahan anaerobik antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang di beri perlakuan selama 6 minggu. Kelompok eksperimen yang diberikan latihan dan creatine monohydrate mengalami peningkatan daya tahan anaerobik lebih baik dari kelompok kontrol yang hanya melakukan latihan saja. Kelompok eksperimen yang diberikan creatine monohydrate mengalami peningkatan daya taha n anaerobik 11,89% sedangkan kelompok kontrol yang hanya melakukan latihan mengalami peningkatan daya tahan anaerobik 4,08%. Kesimpulannya ada perbedaan peningkatan daya tahan anaerobik di antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemberian suplemen creatine monohydrate yang diikuti dengan latihan menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan daya tahan anaerobik atlet.
Abstract
The low ability of athletes to maintain anaerobic endurance can be caused by a lack of intake of energy-boosting supplements that can maintain one's fitness reduce physical fatigue, and can provide additional energy. This has a look at goals to decide the effect of creatine monohydrate supplementation on increasing the anaerobic endurance of basketball athletes. The design in this observation became quasi-experimental with a pre-posttest control group design. The population was male athletes from FIK UNP, with a sample of 20 athletes who were divided into one experimental group and one control group. Sampling was done by total sampling. RAST test is used as an instrument in this research. The data analysis technique used is the T-test. The results showed a difference in the increase in anaerobic endurance between the experimental group and the control group after being treated for 6 weeks. The experimental group that was given exercise and creatine monohydrate experienced an increase in anaerobic endurance better than the control group who only did exercise. The experimental group that was given creatine monohydrate experienced an increase in anaerobic endurance of 11.89%, while the control group, which only did exercise, experienced an increase in anaerobic endurance of 4.08%. the belief is that there's a distinction in the boom in anaerobic persistence between the experimental group and the control group. Giving creatine monohydrate supplementation followed by exercise is an effective way to increase the athlete's anaerobic endurance
References
Affirdausy, W. A., & Wiriawan, O. (2020). KELINCAHAN DAN KECEPATAN PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL JENIS CENTIPEDE DAN SINGLE LEG SHUFFLE TERHADAP KELINCAHAN DAN KECEPATAN Wildan Agta Affirdausy Abstrak. Universitas Negeri Surabaya, 1–7.
Buford, T. W., Kreider, R. B., Stout, J. R., Greenwood, M., Campbell, B., Spano, M., Ziegenfuss, T., Lopez, H., Landis, J., & Antonio, J. (2007). International Society of Sports Nutrition position stand: Creatine supplementation and exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 4(May 2022). https://doi.org/10.1186/1550-2783-4-6
Calfee. R. and Fadale, P. (2006). Popular Ergogenic Drugs and Supplements in Young Athletes. PEDIATRICS, 117(3), 577–589.
Cooper, R., Naclerio, F., Allgrove, J., & Jimenez, A. (2012). Suplementação com creatina. Journal of the International Society of Sports Nutrition 2012, 1–11.
Danardono, H. (2018). Suplemen Creatine sebagai Solusi untuk Pemulihan. Jurnal Ilmiah PENJAS, 4(3), 70–84.
Irawan, M. A. (2007). Metabolisme Energi Tubuh dan Olahraga. Sports Science Brief, 01(07), 1–9. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/metabolisme+energi.pdf
Irdyahningtyas, N., & Wismanadi, H. (2019). Analisis Daya Tahan Aerobik Dan Anaerobik Pada Atlet Putra Di Unit Kegiatan Mahasiswa Bolabasket Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Kesehatan Olahraga, 7(2).
Jager, R., Kerksick, C. M., Campbell, B. I., Cribb, P. J., Wells, S. D., Skwiat, T. M., & Antonio, J. (2017). International society of sports nutrition position stand: protein and exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 14(20).
Jerônimo, D. P., Germano, M. D., Fiorante, F. B., Boreli, L., Neto, L. V. da S., de Souza, R. A., da Silva, F. F., & de Morais, A. C. (2017). Caffeine potentiates the ergogenic effects of creatine. Journal of Exercise Physiology Online, 20(6), 66–77.
Khusmalinda, T. H., & Zulaekah, S. (2018). Konsumsi Suplemen, Asupan Energi Dan Kebugaran Jasmani Atlet Di Perstuan Bulutangkis Kabupaten Kudus. Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan Dan Aplikasinya, 1(2), 28. https://doi.org/10.21580/ns.2017.1.2.2472
Muhammad Yobbie Akbar dan Widiyanto. (2014). Kemampuan Daya Tahan Anaerobik Dan Daya Tahan Aerobik Pemain Hoki Putra. Medikora, XII(1).
Nabawi, A. S. (2013). Ck Latian. 147805073.
Prihanto, K., & Wismanadi, H. (2016). Analisis Kondisi Fisik Atlet Putra Klub Bola Basket Sma Trimurti Surabaya. Jurnal Kesehatan Olahraga, 06(2), 465–472. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-kesehatan-olahraga/article/view/17821
Saragih, F. F., & .Mesnan. (2017). Survey Tingkat Pengetahuan Member Fitness Kota Medan Dalam Mengkonsumsi Suplemen. Sains Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 1(1), 40–51. https://doi.org/10.24114/so.v1i1.6131
Satwiko, H. Z., & Kumaat, N. A. (2020). Profil Daya Tahan Aerobik Dan Anaerobik Atlet Bola Basket. Jurnal Kesehatan Olahraga, 8(2), 73–78.
sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : CV AlFABETA.
Wiwoho, H. A., Junaidi, S., & S. (2014). Profil Kondisi Fisik Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket Putra SMAN 02 Ungaran Tahun 2012. Journal of Sport Sciences and Fitness, 3(1), 44–48, 3(1), 44–48.
Yusni& Amiruddin. (2015). Pemenuhan Kebutuhan Kalsium Dan Besi Atlet Sepak Bola Junior Banda Aceh. Sport Pedagogy, 5(2), 32.
Zahra, S., & Muhlisin, M.-. (2020). Nutrisi Bagi Atlet Remaja. Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan, 5(1), 81–89. https://doi.org/10.17509/jtikor.v5i1.25097