MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL 1 BANDING 2 DAN 1 BANDING 3
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang perbedaan latihan interval 1 banding 2 dengan 1 banding 3 terhadap kecepatan berlari 100 meter, Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen pre-test dan post-test group. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet POPDA lari 100 meter putra Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar berjumlah 20 atlet. Sampel dalam penelitian ini mengunakan total sampling adalah mengambil seluruh populasi penelitian berjumlah 20 atlet. Treatment yang digunakan adalah latihan interval 1 banding 2 dan 1 banding 3 sebanyak 16 kali pertemuan selama 6 minggu, latihan dilakukan 3 kali setiap minggunya. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu latihan interval 1 banding 2 dan latihan interval 1 banding 3, variabel terikatnya kecepatan lari 100 meter. Instrumen tes menggunakan peluit untuk aba-aba, dan stopwatch untuk mengukur waktu yang ditempuh. Teknik analisis data dilakukan dengan statistik menggunakan uji t dengan taraf signifikan 5 %. Memperoleh hasil bahwa rata-rata kecepatan berlari pada sampel dengan latihan interval 1 banding 2 sebelum diberikan program latihan (6,81 m/s), dan setelah diberikan progam latihan interval 1 banding 2 rata-rata kecepatan yang didapat (7,37 m/s), dan dari hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa setelah sampel diberikan progam latihan interval 1 banding 2 mengalami peningkatan kecepatan sebesar (0,56 m/s). rata-rata kecepatan berlari pada sampel dengan latihan interval 1 banding 3 sebelum diberikan program latihan (6,82 m/s), dan setelah diberikan progam latihan interval 1 banding 3 rata-rata kecepatan yang didapat (7,03 m/s), dan dari hasil pre-test dan post-test menunjukan bahwa setelah sampel diberikan progam latihan interval 1 banding 3 mengalami peningkatan kecepatan sebesar (0,21 m/s). Maka dapat disimpulkan latihan interval 1 banding 2 lebih baik dalam meningkatkan kecepatan dari pada latihan interval 1 banding 3 yaitu 0,56>0,21.
The purpose of this study is to know about the difference 1 to 2 with 1 to 3 the running speed of 100 meters, The method used is experimental pre-test and post-test group. The population in this study is POPDA athlete running 100 meters District of Jenawi Karanganyar totaled20 athletes. The sample in this study uses total sampling is take the entire study population totaled20 athletes. Treatments were used is interval training 1-to-2 and 1-to-3 a total of 16 times over the past 6 weeks, the practice is done 3 times each week. The variables of this study consisted oftwo independent variables is 1-to-2 interval training and interval training 1-to-3, dependent variable isSpeed ​​of 100 meters. Instrument tests using whistle to cue, and stopwatch to measure the time taken. The data analysis techniques statistics using the t test with a significance level of 5%. Get results obtained indicate that the average speed (6,81m/s), and after the exercise program given intervals of 1 to 2 the average speed obtained (7,37m/s), and from the pre-test and post-test indicates that the after a given sample interval training program 1 to 2 increased speed of (0,56m/s). average running speed on the training sample intervals 1 to 3 before being given an exercise program (6,82m/s), and after the exercise program given intervals of 1 to 3 the average speed obtained (7,03m/s), and from the pre-test and post-test showed that after a given sample interval training program 1 to 3 increased speed of (0,21m/s). It can be concluded exercise intervals of 1 to 2 is better in improving the speed of the interval training 1-to-3 is 0,56>0,21.
References
Bahrudin. 2008. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega
Didik Zafar Sidik. 2011. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Eri Praktiknyo Dwikusworo. 2009. Tes Pengukuran dan Evaluasi Olahraga. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Juliantine dan Tite. 2007. Teori Latihan. Bandung: Universitas
Khomsin. 2011. Atletik 1. Semarang: UPT UNNES Press
Stephen Seiler. “What Is Best Practice For Training Intensity And Duration Distribution In Endurance Athletes?â€. Journal Of Sports Physiology And Performance. Vol 5. 2010: 276-291
Suharsimi Arikunto. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Reanika Cipta
Sutrisno Hadi. 2004. MetedologiReasarch. Yogyakarta : Andi Offset.
Tudor O. Bompa dan G. Gregory Haff. 2009. Theory and Methodology Of Training: Kendall/hunt Publishing Company.