PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII D DI SMP N 3 BATANG TAHUN 2012
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Latar belakang dalam penelitian adalah karena rendahnya kemampuan siswa dalam bermain bulutangkis, sehingga belum bisa menunjukkan hasil belajar yang maksimal. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimanakah penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran bokortasko dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dapat meningkatkan hasil belajar permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII D SMPN 3 Batang tahun ajaran 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII D SMP N 3 Batang Tahun 2012. Instrumen penelitian menggunakan dokumentasi, kuisioner atau angket, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran penjasorkes melalui modifikasi permainan bulutangkis hasil belajar siswa meningkat disetiap siklus. Hasil belajar kognitif siklus I diperoleh nilai rata-rata 7,8 dengan ketuntasan belajar yang dicapai 76%, pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 9 dengan ketuntasan belajar yang dicapai 100%. Hasil belajar afektif siklus I dengan ketuntasan belajar yang dicapai 72%, pada siklus II dengan ketuntasan belajar yang dicapai 76%. Hasil belajar psikomotorik siklus I dengan ketuntasan belajar yang dicapai 40%, pada siklus II dengan ketuntasan belajar 64%. Berdasarkan penelitian modifikasi permainan bulutangkis dapat meningkatkan pembelajaran penjasorkes pada siswa.Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, maka saran yang diberikan adalah guru penjas dapat melakukan penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran bokortasko pada siswa kelas VIII untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bulutangkis.
Abstract
Background in the study is due to the low ability students in playing badminton, so can not show maximum learning outcomes. The formulation of the problem in this thesis is how the use of learning aids bokortasko modifications in the learning of Physical Education and Health Sport can improve learning outcomes badminton game in class VIII D SMPN 3 Stem academic year 2012. The purpose of this study is to determine the improvement of learning outcomes badminton game in the eighth grade students of SMP N 3 Batang D 2012. The research instrument used documentation, questionnaires or questionnaires, and observations. The results showed that the learning game of badminton penjasorkes through modifications to increase student learning outcomes in each cycle. The results of cognitive learning cycle I gained an average of 7.8 grade mastery learning achieved by 76%, in the second cycle obtained average value of 9 with mastery learning achieved 100%. Affective learning outcomes with mastery learning cycle I reached 72%, in the second cycle with mastery learning achieved 76%. Psychomotor learning outcomes with mastery learning cycle I reached 40%, in the second cycle with 64% mastery learning. Based on research badminton game modifications can improve learning penjasorkes on siswa.Berdasarkan research showing an increase in learning outcomes, then the advice given is penjas teacher can make modifications to the application of learning aids bokortasko the eighth grade students to improve student learning outcomes in the material badminton game.
Latar belakang dalam penelitian adalah karena rendahnya kemampuan siswa dalam bermain bulutangkis, sehingga belum bisa menunjukkan hasil belajar yang maksimal. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimanakah penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran bokortasko dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dapat meningkatkan hasil belajar permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII D SMPN 3 Batang tahun ajaran 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII D SMP N 3 Batang Tahun 2012. Instrumen penelitian menggunakan dokumentasi, kuisioner atau angket, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran penjasorkes melalui modifikasi permainan bulutangkis hasil belajar siswa meningkat disetiap siklus. Hasil belajar kognitif siklus I diperoleh nilai rata-rata 7,8 dengan ketuntasan belajar yang dicapai 76%, pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 9 dengan ketuntasan belajar yang dicapai 100%. Hasil belajar afektif siklus I dengan ketuntasan belajar yang dicapai 72%, pada siklus II dengan ketuntasan belajar yang dicapai 76%. Hasil belajar psikomotorik siklus I dengan ketuntasan belajar yang dicapai 40%, pada siklus II dengan ketuntasan belajar 64%. Berdasarkan penelitian modifikasi permainan bulutangkis dapat meningkatkan pembelajaran penjasorkes pada siswa.Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, maka saran yang diberikan adalah guru penjas dapat melakukan penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran bokortasko pada siswa kelas VIII untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bulutangkis.
Abstract
Background in the study is due to the low ability students in playing badminton, so can not show maximum learning outcomes. The formulation of the problem in this thesis is how the use of learning aids bokortasko modifications in the learning of Physical Education and Health Sport can improve learning outcomes badminton game in class VIII D SMPN 3 Stem academic year 2012. The purpose of this study is to determine the improvement of learning outcomes badminton game in the eighth grade students of SMP N 3 Batang D 2012. The research instrument used documentation, questionnaires or questionnaires, and observations. The results showed that the learning game of badminton penjasorkes through modifications to increase student learning outcomes in each cycle. The results of cognitive learning cycle I gained an average of 7.8 grade mastery learning achieved by 76%, in the second cycle obtained average value of 9 with mastery learning achieved 100%. Affective learning outcomes with mastery learning cycle I reached 72%, in the second cycle with mastery learning achieved 76%. Psychomotor learning outcomes with mastery learning cycle I reached 40%, in the second cycle with 64% mastery learning. Based on research badminton game modifications can improve learning penjasorkes on siswa.Berdasarkan research showing an increase in learning outcomes, then the advice given is penjas teacher can make modifications to the application of learning aids bokortasko the eighth grade students to improve student learning outcomes in the material badminton game.
Article Details
Section
Articles
References
DAFTAR PUSTAKA
Adang Suherman dan Yoyo Bahagia. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdiknas
. 2000. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Depdikbud
Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: UNS press
Catharina Tri Anni dan Achmad Rifai RC. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press
. 2009. Psikologi pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press
Grice, Tony. 1999. Bulutangkis Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Herman Subarjah. 2004. Pendekatan Ketrampilan Taktis dalam Pembelajaran Bulu Tangkis. Jakarta: Depdiknas
H. Abdulkadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulutangkis(accesed 07.46/26/03/2013)
Husdarta. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta
Icuk Sugiyarto. 2004. Total Badminton. Solo: Cv Setyaki Eka Anugerah.
Nadisah. 1992. Pengembangan Kurukulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung : Depdikbud
Permendiknas No 23. 2006. Standar Kompetensi Kelulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiyanto dan Sudjarwo. 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak, Jakarta: Depdiknas.
Sukintaka. 1992. Teori Bermain Penjaskes, Jakarta: Depdiknas.
Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud
Syaiful Bahri Djamarah. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Zainal Aqib. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Adang Suherman dan Yoyo Bahagia. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdiknas
. 2000. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Depdikbud
Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: UNS press
Catharina Tri Anni dan Achmad Rifai RC. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press
. 2009. Psikologi pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press
Grice, Tony. 1999. Bulutangkis Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Herman Subarjah. 2004. Pendekatan Ketrampilan Taktis dalam Pembelajaran Bulu Tangkis. Jakarta: Depdiknas
H. Abdulkadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulutangkis(accesed 07.46/26/03/2013)
Husdarta. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta
Icuk Sugiyarto. 2004. Total Badminton. Solo: Cv Setyaki Eka Anugerah.
Nadisah. 1992. Pengembangan Kurukulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Bandung : Depdikbud
Permendiknas No 23. 2006. Standar Kompetensi Kelulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiyanto dan Sudjarwo. 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak, Jakarta: Depdiknas.
Sukintaka. 1992. Teori Bermain Penjaskes, Jakarta: Depdiknas.
Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud
Syaiful Bahri Djamarah. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Zainal Aqib. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya