TES KETERBELAJARAN GERAK IOWA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat keterbelajaran gerak siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian B dalam pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan dari Instrumen Penelitian IOWA TES dari Barry L. Johnson dan Jack Nelson (1970:144-146) yang telah di modifikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes keterbelajaran gerak, dengan sampel di SDLB-B Wantu Wirawan Salatiga, SDLB-B Negeri Salatiga, dan SDLB-B Bina Putera Mandiri Salatiga. Data berupa hasil penelitian mengenai tingkat Keterbelajaran gerak. Teknik analisis data yang digunakan analisis statistik deskriptif persentase, dengan memberikan kategori kurang, sedang, baik dan baik sekali,. Dari hasil uji coba diperoleh data siswa berkategori kurang 1 siswa (3,2%), 2) siswa berkategori sedang 8 siswa (25,81%), 3) siswa berkategori baik 12 (38,71%), 4) siswa berkategori baik sekali 10 (32,26%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tingkat keterbelajaran gerak siswa berkebutuhan khusus di SDLB-B se-Kota Salatiga dalam kategori baik.
Abstract
This research aimed to determine the level of motion learning students with disabilities in elementary schools Extraordinary Part B in the course of Physical Education Sport and Health. The method of research is the development of research instruments IOWA TEST of Barry L. Johnson and Jack Nelson (1970:144-146) that has been modified. Data collection was done using motion learning tests, with samples in SDLB-B wantu Wirawan Salatiga Salatiga State SDLB-B, and-B SDLB Bina Putera Mandiri Salatiga. Data in the form of research on motion Keterbelajaran level. Data analysis techniques used descriptive statistical analysis percentages, by providing less category, moderate, good and excellent,. From the test results obtained student data categorized approximately 1 students (3.2%), 2) student category were 8 students (25.81%), 3) student category of either 12 (38.71%), 4) students are categorized either once 10 (32.26%). From these results it can be concluded that the value of the average rate of motion keterbelajaran students with disabilities in SDLB-B as Salatiga in either category.
Article Details
Section
Articles