PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN “VONIS” UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KRASAK KEC. SRAGI KAB. PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Dalam proses pembelajaran penjas khususnya pada permainan bola voli siswa dirasa memiliki hambatan dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian besar siswa putra dan putri ketika pembelajaran cenderung hanya diam dan duduk di tepi lapangan tanpa adanya suatu aktivitas gerak. Hal ini berakibat pada terbatasnya gerak anak. Maka perlu adanya modifikasi dalam proses pembelajaran. Adapun prosedur pengembangan produk meliputi analisis kebutuhan, mengembangkan produk awal, evaluasi para ahli, revisi produk pertama, uji lapangan, revisi produk akhir, hasil akhir model permainan “vonis” untuk pembelajaran bola voli pada kelas V Sekolah Dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pengamatan dilapangan dan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli. Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjasorkes 82,67% (baik), ahli pembelajaran I 88% (baik), ahli pembelajaran II 86,67% (baik). Sedang data hasil uji coba skala kecil aspek psikomotorik sebesar 95,83% (sangat baik), kognitif 91,66% (sangat baik), afektif 89,99% ( baik) dan uji coba skala besar aspek psikomotorik 94,83% (sangat baik), kognitif 94,19% (sangat baik), afektif 94,19% (sangat baik). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model permainan vonis untuk pembelajaran bola voli pada kelas V Sekolah Dasar ini layak digunakan. Dengan adanya model permainan ini diharapkan pembelajaran bola voli akan lebih menarik dan variatif.
Abstract
In the process of learning penjas especially in a game of volleyball student perceived barriers to follow lessons. Most of the boys and girls when learning tend to just shut up and sit on the ground without any motor activity. This resulted in limited movement of the child. Hence the need for modifications in the learning process. The procedures of product development includes needs analysis, develop initial product, the evaluation by experts, the first product revision, field tests, revision of the final product, the final model of the game “verdict” for learning volleyball in fifth grade elementary school. From the test results obtained by the expert evaluation data, expert Penjasorkes 82.67% (excellent), a study I 88% (good), a learning II 86.67% (excellent). Moderate data from small-scale trials psychomotor aspects of 95.83% (excellent), cognitive 91.66% (excellent), affective 89.99% (excellent) and the large-scale trials psychomotor aspects 94.83% (very good), cognitive 94.19% (excellent), affective 94.19% (excellent). From these results it can be concluded that the model verdict games for learning volleyball in fifth grade elementary school is fit for use. With the model of the game is expected to be a volleyball lesson more interesting and varied.
Dalam proses pembelajaran penjas khususnya pada permainan bola voli siswa dirasa memiliki hambatan dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian besar siswa putra dan putri ketika pembelajaran cenderung hanya diam dan duduk di tepi lapangan tanpa adanya suatu aktivitas gerak. Hal ini berakibat pada terbatasnya gerak anak. Maka perlu adanya modifikasi dalam proses pembelajaran. Adapun prosedur pengembangan produk meliputi analisis kebutuhan, mengembangkan produk awal, evaluasi para ahli, revisi produk pertama, uji lapangan, revisi produk akhir, hasil akhir model permainan “vonis” untuk pembelajaran bola voli pada kelas V Sekolah Dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pengamatan dilapangan dan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli. Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjasorkes 82,67% (baik), ahli pembelajaran I 88% (baik), ahli pembelajaran II 86,67% (baik). Sedang data hasil uji coba skala kecil aspek psikomotorik sebesar 95,83% (sangat baik), kognitif 91,66% (sangat baik), afektif 89,99% ( baik) dan uji coba skala besar aspek psikomotorik 94,83% (sangat baik), kognitif 94,19% (sangat baik), afektif 94,19% (sangat baik). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model permainan vonis untuk pembelajaran bola voli pada kelas V Sekolah Dasar ini layak digunakan. Dengan adanya model permainan ini diharapkan pembelajaran bola voli akan lebih menarik dan variatif.
Abstract
In the process of learning penjas especially in a game of volleyball student perceived barriers to follow lessons. Most of the boys and girls when learning tend to just shut up and sit on the ground without any motor activity. This resulted in limited movement of the child. Hence the need for modifications in the learning process. The procedures of product development includes needs analysis, develop initial product, the evaluation by experts, the first product revision, field tests, revision of the final product, the final model of the game “verdict” for learning volleyball in fifth grade elementary school. From the test results obtained by the expert evaluation data, expert Penjasorkes 82.67% (excellent), a study I 88% (good), a learning II 86.67% (excellent). Moderate data from small-scale trials psychomotor aspects of 95.83% (excellent), cognitive 91.66% (excellent), affective 89.99% (excellent) and the large-scale trials psychomotor aspects 94.83% (very good), cognitive 94.19% (excellent), affective 94.19% (excellent). From these results it can be concluded that the model verdict games for learning volleyball in fifth grade elementary school is fit for use. With the model of the game is expected to be a volleyball lesson more interesting and varied.
Article Details
Section
Articles