MODEL PERMAINAN BENTENG UNTUK LARI SPRINT PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Para siswa di SD Negeri Tambak Aji 04 dirasa memiliki hambatan dalam mengikuti pembelajaran penjas khususnya pada pokok bahasan pembelajaran lari sprint. Siswa menjadi cenderung lebih pasif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini berakibat pada terbatasnya gerak anak. Maka perlu adanya modifikasi dalam proses pembelajaran. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Adapun prosedur pengembangan produk meliputi analisis kebutuhan, mengembangkan produk awal, evaluasi para ahli, revisi produk pertama, uji lapangan, revisi produk akhir, hasil akhir model permainan benteng untuk pembelajaran lari sprint pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pengamatan dilapangan dan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase. Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjasorkes 87,5% (baik), ahli pembelajaran I 81,3% (baik), ahli pembelajaran II 97,3% (sangat baik). Sedang data hasil uji coba skala kecil aspek psikomotorik sebesar 82,5% (baik), kognitif 90,5% (sangat baik), afektif 92,5% (sangat baik) dan uji coba skala besar aspek psikomotorik 90% (baik), kognitif 91,9% (sangat baik), afektif 89,5% (baik). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan model permainan benteng untuk pembelajaran lari sprint layak digunakan. Dengan hasil pengembangan efektif untuk pembelajaran penjasorkes kelas V SD Negeri Tambak Aji 04.
Abstract
The students of elementary school at SD N Tambak Aji 04 has barriers to join sport activity, especially on the subject of learning sprint. Students tend to
be more passive in teaching physical education. The result of this problem is limited movement of the student. Hence the need for modifications in the learning process. The method of research is developing. The procedures of product development includes needs analysis, develop initial product, the
evaluation by experts, the first product revision, field tests, revision of the final
product, the final fortress game model for learning sprinting on fifth grade elementary school students. The data was collected using field observations and question naires were obtained from expert evaluation. The data analysis technique used is descriptive percentages. From the test results obtained
by the expert evaluation data, expert Penjasorkes 87.5% (good), a lesson I
81.3% (good), a learning II 97.3% (very good). Moderate data from small-scale trials psychomotor aspects of 82.5% (good), cognitive 90.5% (very good), affective 92.5% (very good) and the large-scale trials psychomotor aspects 90% (good), Cognitive 91.9% (very good), affective 89.5% (good). From these results it can be concluded fortress game model for learning sprint worth using. With the development of effective pernjasorkes learning outcomes of fifth grade at SD N tambak aji 04.
Para siswa di SD Negeri Tambak Aji 04 dirasa memiliki hambatan dalam mengikuti pembelajaran penjas khususnya pada pokok bahasan pembelajaran lari sprint. Siswa menjadi cenderung lebih pasif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini berakibat pada terbatasnya gerak anak. Maka perlu adanya modifikasi dalam proses pembelajaran. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Adapun prosedur pengembangan produk meliputi analisis kebutuhan, mengembangkan produk awal, evaluasi para ahli, revisi produk pertama, uji lapangan, revisi produk akhir, hasil akhir model permainan benteng untuk pembelajaran lari sprint pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pengamatan dilapangan dan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase. Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjasorkes 87,5% (baik), ahli pembelajaran I 81,3% (baik), ahli pembelajaran II 97,3% (sangat baik). Sedang data hasil uji coba skala kecil aspek psikomotorik sebesar 82,5% (baik), kognitif 90,5% (sangat baik), afektif 92,5% (sangat baik) dan uji coba skala besar aspek psikomotorik 90% (baik), kognitif 91,9% (sangat baik), afektif 89,5% (baik). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan model permainan benteng untuk pembelajaran lari sprint layak digunakan. Dengan hasil pengembangan efektif untuk pembelajaran penjasorkes kelas V SD Negeri Tambak Aji 04.
Abstract
The students of elementary school at SD N Tambak Aji 04 has barriers to join sport activity, especially on the subject of learning sprint. Students tend to
be more passive in teaching physical education. The result of this problem is limited movement of the student. Hence the need for modifications in the learning process. The method of research is developing. The procedures of product development includes needs analysis, develop initial product, the
evaluation by experts, the first product revision, field tests, revision of the final
product, the final fortress game model for learning sprinting on fifth grade elementary school students. The data was collected using field observations and question naires were obtained from expert evaluation. The data analysis technique used is descriptive percentages. From the test results obtained
by the expert evaluation data, expert Penjasorkes 87.5% (good), a lesson I
81.3% (good), a learning II 97.3% (very good). Moderate data from small-scale trials psychomotor aspects of 82.5% (good), cognitive 90.5% (very good), affective 92.5% (very good) and the large-scale trials psychomotor aspects 90% (good), Cognitive 91.9% (very good), affective 89.5% (good). From these results it can be concluded fortress game model for learning sprint worth using. With the development of effective pernjasorkes learning outcomes of fifth grade at SD N tambak aji 04.
Article Details
Section
Articles