MODEL PERMAINAN “SEPAKBOLA KELERENG”
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk model “sepakbola kelereng” dalam pembelajaran sepakbola pada siswa kelas V SD N 02 Windunegara Kec. Wangon Kab. Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan dari Borg & Gall yang telah dimodifikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diperoleh dari evaluasi ahli (satu ahli Penjas dan satu ahli pembelajaran), uji coba kelompok kecil (12 siswa), dan uji lapangan (21 siswa). Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif presentase untuk mengungkap aspek psikomotor, kognitif, dan afektif siswa setelah menggunakan produk. Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu dari kedua ahli menyatakan bahwa pengembangan model “sepakbola kelereng” sudah masuk dalam kategori penilaian baik. Akan tetapi ada yang perlu diperbaiki, karena ada beberapa alternatif jawaban masih menyatakan cukup baik. Uji coba kelompok kecil 92,49 % (sangat baik), dan uji coba lapangan 94,29 % (sangat baik). Dari hasil yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa model “sepakbola kelereng” ini dapat digunakan bagi siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan bagi guru Penjasorkes Sekolah Dasar untuk menggunakan produk model “sepakbola kelereng” ini pada siswa dalam pembelajaran Penjasorkes.
Abstract
Abstract. This research aims to produce a model of football using marble concept in fifth grader of SD N 02 Windunegara Kec. Wangon Kab. Banyumas 2011/2012. This research uses the developing of modified Brog & Gall method. The data were collected using questionnaire of expert (one from physical education expert and learning expert), experiment in small scale (12 students), and field experiment (21 students). The data analysis uses descriptive analysis to convey cognitive, psychomotor, and affective after using the product. The result shows that the two experts state that the developing of “sepakbola kelereng” is good. However, still need to be corrected because some answer still categorized as average. The result shows 92.49% for small scale experiment (very good), and 94.29% for field experiment (very good). From the result, it can be concluded that “sepakbola kelereng” is expected to be used for elementary school’s teacher in teaching and learning process.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk model “sepakbola kelereng” dalam pembelajaran sepakbola pada siswa kelas V SD N 02 Windunegara Kec. Wangon Kab. Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan dari Borg & Gall yang telah dimodifikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diperoleh dari evaluasi ahli (satu ahli Penjas dan satu ahli pembelajaran), uji coba kelompok kecil (12 siswa), dan uji lapangan (21 siswa). Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif presentase untuk mengungkap aspek psikomotor, kognitif, dan afektif siswa setelah menggunakan produk. Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu dari kedua ahli menyatakan bahwa pengembangan model “sepakbola kelereng” sudah masuk dalam kategori penilaian baik. Akan tetapi ada yang perlu diperbaiki, karena ada beberapa alternatif jawaban masih menyatakan cukup baik. Uji coba kelompok kecil 92,49 % (sangat baik), dan uji coba lapangan 94,29 % (sangat baik). Dari hasil yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa model “sepakbola kelereng” ini dapat digunakan bagi siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan bagi guru Penjasorkes Sekolah Dasar untuk menggunakan produk model “sepakbola kelereng” ini pada siswa dalam pembelajaran Penjasorkes.
Abstract
Abstract. This research aims to produce a model of football using marble concept in fifth grader of SD N 02 Windunegara Kec. Wangon Kab. Banyumas 2011/2012. This research uses the developing of modified Brog & Gall method. The data were collected using questionnaire of expert (one from physical education expert and learning expert), experiment in small scale (12 students), and field experiment (21 students). The data analysis uses descriptive analysis to convey cognitive, psychomotor, and affective after using the product. The result shows that the two experts state that the developing of “sepakbola kelereng” is good. However, still need to be corrected because some answer still categorized as average. The result shows 92.49% for small scale experiment (very good), and 94.29% for field experiment (very good). From the result, it can be concluded that “sepakbola kelereng” is expected to be used for elementary school’s teacher in teaching and learning process.
Article Details
Section
Articles