PEMBELAJARAN MODEL POGIL STRATEGI LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menguji ketuntasan belajar kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajar model POGIL strategi LSQ; (2) mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa yang tertinggi diantara pembelajaran model POGIL strategi LSQ, POGIL saja, dan ekspositori; (3) mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran POGIL strategi LSQ. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N 5 Kudus tahun pelajaran 2013/2014. Menggunakan teknik cluster random sampling, terpilih kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen 1, kelas VIII E sebagai kelompok eksperimen 2, dan kelas VIII F sebagai kelompok kontrol. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode tes dan observasi. Kelompok sampel diberi pretes dan postes dengan instrument yang sama. Simpulan yang diperoleh adalah: (1) kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran model POGIL strategi LSQ mencapai ketuntasan 91% dengan batas ketuntasan 75%; (2) kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran model POGIL strategi LSQ (rata-rata 85,63) tertinggi dibandingkan dengan POGIL saja (rata-rata 79,18) dan ekspositori (rata-rata 74,18); (3) ada peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran POGIL strategi LSQ sebesar 0,73 (tinggi).
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Hake, R. R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. USA: Indiana University Tersedia di www.physics.indiana.edu [diakses 13-12-2013].
Hanson, D. M. 2006. Instructor’s Guide to Process-Oriented Guided-Inquiry Learning. SUNY: Stony Brook University. Tersedia di http://www.pogil.org/uploads/media_items/pogil-instructor-s-guide-1.original.pdf [diakses 30-9-2013].
Kusuma, L.D. 2013. Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran dengan Strategi Learning Start with a Question pada Materi Segitiga dan Segiempat Untuk Siswa Kelas VII-H SMP N 1 Blitar. Universitas Negeri Malang. Tersedia di http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelBF44977EFB0B3B000F565225136BCA31.pdf [diakses 01-05-2014].
Masrukan. 2013. Asesmen Otentik Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA UNNES.
Pehkonen, E., dan Helsinki. 1997. The State-of-Art in Mathematical Creativity. Tersedia di http://www.emis.de/journals/ZDM/zdm973i.html [diakses 10-12-2013].
Prieto, M. D., Parra, J., Ferrándo, M., Ferrándiz, C., Bermejo, M. R., & Sánchez, C. 2006. Creative Abilities in Early Childhood. Journal of Early Childhood Research, 4(3): 277-290. Tersedia di http://www.sagepub.com/eis2study/articles/Prieto%20Parra%20Ferrando%20Ferrandiz%20Bermejo%20and%20Sanchez.pdf [diakses 10-12-2013].
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Widyaningsih, S.Y. 2012. Model MFI dan POGIL Ditinjau dari Aktivitas Belajar dan Kreativitas Siswa terhaadap Prestasi Belajar. Universitas Sebelas Maret. Tersedia di http://jurnal.pasca.uns.ac.id/index.php/ink/article/viewFile/154/144 [diakses 01-05-2014].
Zaini, H, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.