KETERAMPILAN PENALARAN INDUKTIF DEDUKTIF DAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN CTL BERBASIS HANDS ON ACTIVITY
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya dan masih belum optimalnya keterampilan penalaran induktif deduktif dan kemampuan representasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis kemampuan representasi matematis pada pembelajaran CTL berbasis hands on activity, pembelajaran CTL berbasis LKS, pembelajaran hands on activity dapat mencapai ketuntasan rata-rata kelas dan klasikal 75%. (2) Menganalisis kemampuan representasi matematis siswa pada pembelajaran CTL berbasis hands on activity lebih baik daripada pembelajaran CTL berbasis LKS, hands on activity, dan konvensional berbasis LKS. (3) Menganalisis pengaruh keterampilan penalaran induktif deduktif terhadap kemampuan representasi matematis siwa pada pembelajaran CTL berbasis hands on activity. (4) Mendeskripsikan keterampilan penalaran induktif deduktif siswa pada pembelajaran CTL berbasis hands on activity. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mix method desain concurrent embedded. Tehnik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan uji proporsi, uji banding, dan uji regresi, serta menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan analisa data diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Ketuntasan klasikal pada pembelajaran CTL berbasis hands on activity sebesar 88,89%, ketuntasan klasikal pada pembelajaran CTL berbasis LKS sebesar 88,89%, dan ketuntasan klasikal pada pembelajaran hands on activity 86,11%. (2) Rata-rata kemampuan representasi matematis pada pembelajaran CTL berbasis hands on activity lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional berbasis LKS. (3) Keterampilan penalaran induktif deduktif berpengaruh positif terhadap kemampuan represebtasi matematis siswa sebesar 45,3%. (4) Siswa yang berkemampuan tinggi telah mencapai tingkat keterampilan penalaran induktif deduktif siswa kategori sangat terampil, siswa yang berkemampuan sedang telah mencapai tingkat keterampilan penalaran induktif deduktif siswa kategori terampil, dan siswa yang berkemampuan rendah telah mencapai tingkat keterampilan penalaran induktif deduktif siswa kategori cukup terampil.