HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN MENSTRUASI ABNORMAL PEKERJA KONVEKSI DESA PEGANDON PEKALONGAN
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Stres kerja adalah tanggapan-tanggapan tubuh pekerja terhadap stressor yang berada di tempat kerja. Tanggapan tersebut dapat berupa fisik, psikologis, dan perilaku. Pekerja wanita berisiko lebih tinggi mengalami stres kerja daripada pekerja pria. Stres kerja pada pekerja wanita dapat menyebabkan menstruasi abnormal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan menstruasi pada pekerja konveksi di Desa Pegandon Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 74 pekerja dengan sampel sebanyak 43 pekerja (menggunakan teknik proportional random sampling). Instrumen yang digunakan adalah pengukuran dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,5% responden tidak mengalami stres kerja dan 39,5% responden mengalami stres kerja. Sementara itu, sebanyak 69,8% responden mempunyai menstruasi yang normal dan sebanyak 30,2% responden mempunyai menstruasi abnormal. Uji chi square didapatkan hasil yaitu nilai Ï adalah 0,02. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Ï<0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara stres kerja dengan menstruasi abnormal pada pekerja konveksi di Desa Pegandon Pekalongan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Proverawati, A. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika
Gudmundsdottir, S.L., Flanders, W.D., & Augestat, L.B. 2011. A Longitudinal Study of Physical Activity and Menstrual Cycle Characteristic in Healthy Norwegian Women. J. Norsk Epidemiologi. 20(2): 163-171
Gobel, R.W., Rattu, J.A.M., & Akili, R.H. 2013. Faktor –faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Perawat di Ruang ICU dan UGD RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. J Kesehatan Masyarakat Unsrat.1(1): 1-7
Harianto, F., Wiguna, A.K, & Rakhmad, D. 2008. Pengaruh Stres Kerja Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Tenaga Kerja pada Proyek Mall Yani Golf di Surabaya. J. Iptek. 11(3): 138-145
Irnawati. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perubahan Pola Menstruasi pada Akseptor KB Suntik Depo Medroxy Progesteron Acetat di Puskesmas Batua Kota Makasar. J. Kebidanan. 1(1): 1-8
Moosavat, M., Mohammed, M., & Mirsanjari, O.M. 2013. Exercise on Reproductive Hormones in Female Athletes, J. of Sport and Exercise Science. 1(5): 7-12
Mulastin. 2011. Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi pada Wanita Pekerja di Desa Palemkerep Kecamatan Mayong Kabupatn Jepara. J. Kebidanan Akbid Alhikmah. 1(1): 1-12
Muhonen, T.,& Torkelson, E. 2006. Exploring Stress and Coping at Work: Critical Incidents among Women and Men in Equivalent Positions. J. School of International Migration and Ethnic Relations Malmo University. 1(1): 1-24
Mochtar, S.D. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pedagang Tradisional Pasar Daya Kota Makassar Tahun 2013.J. FKM Unhas. 1(1): 1-11
Nova, & Ispriyanti, D.2012. Analisis Tingkat Stres Wanita Karir dalam Peran Gandanya dengan Regresi Logistik Ordinali. J. Media Statistka. 5(1): 37-47
Putri, G.W.Y., & Tualeka, W.R. 2014. Hubungan antara Stres Kerjadengan Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja di CV. X. J. Occupational Safety Health and Environment.1(1): 144-154
Sinsin, I.2008. Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Elex Media Komputindo
Sugiharto. 2009. Obesitas dan Kesehatan Reproduksi Wanita. J. Kesehatan Masyarakat. 5(1): 34-39
Zhou,M., Wege, N., Gu, H., & Siegrist, J. 2010. Work and Family Stress is Associated with Menstrual Disorders but not with Fibrocystic Changes: Cross-sectional Findings in Chinese Working Women. J. Occupational Health. 1(52): 361-366