ANALISIS SPASIAL FAKTOR LINGKUNGAN PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN GENUK

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Kartika Kirana
Eram Tunggul Pawenang

Abstract

ABSTRAK


Kecamatan Genuk merupakan salah satu kecamatan yang endemis DBD di Kota Semarang. Secara berturut-turut sejak tahun 2012 hingga 2014, Kecamatan Genuk masuk sebagai tiga besar kasus DBD terbanyak. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian DBD adalah faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari hasil analisis spasial faktor lingkungan dengan kejadian DBD di Kecamatan Genuk. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini adalah kondisi SPAL, penumpukan ban bekas dan sumur gali. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Genuk (Kelurahan Genuksari, Karangroto, Bangetayu Kulon dan Banjardowo) pada bulan Maret 2016. Instrumen meliputi lembar observasi, peta lokasi, Global Positioning System (GPS), alat fotografi dan AcrGIS. Analisis data menggunakan SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian DBD menggerombol pada beberapa RW yang berdekatan dengan keberadaan penumpukan ban bekas sekitar permukiman dan sumur gali terbuka.


 


Kata Kunci        : demam berdarah (DBD), lingkungan, analisis spasial


 


 


ABSTRACT


Genukis one of dengue fever endemic district in Semarang city. Since 2012 until 2014, Genuk involve as the place that has high incidence of Dengue Fever. One of the factors in the incidence Dengue Fever areenvironmental factors.The goals of this research wasto analize spatial environmental factorsin the incidence Dengue Fever in Genukdistrict. This was a quantitative descriptive research with descriptive survey. The unit this research was water puddle on the pilling of the tire, the dug wells, and waste water pipeline that located in Genuk District (Subdistrict of Genuksari, Karangroto, Bangetayu Kulon and Banjardowo) at March 2016. The instruments were paper of observation,the  map, GPS, camera and ArcGIS. Data was analyzed with GIS. The study showed that dengue fever transmission was inthe area with pilling of the tire, and the dug wells.


 


Keywords        : dengue fever, environment, spatial analysis.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Kirana, K., & Pawenang, E. (2017). ANALISIS SPASIAL FAKTOR LINGKUNGAN PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN GENUK. Unnes Journal of Public Health, 6(4), 225-231. https://doi.org/10.15294/ujph.v6i4.10543

References

Achmadi, U.F. 2012. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Baharuddin, A. 2015. Karakteristik Breeding Places dan Pertumbuhan Larva Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Tadulako, 1 (2): 1-78
Depkes RI. 2004. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Dinkes Provinsi Jawa Tengah. 2015. Buku Saku Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2015. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Fauziah, N. R. 2012. Karakteristik Sumur Gali dan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8 (1): 81-87
Indriasih, E. 2006. Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Penelitian Sistem Kesehatan, 11(1): 99-104
Jacob, dkk. 2014. Ketahanan Hidup dan Pertumbuhan Nyamuk Aedes aegypti pada Berbagai Jenis Air Perindukan. Jurnal e-Biomedik, 2 (3)
Janah, M. 2015. Hubungan Karakteristik Sumur Galidengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun 2015. Skripsi. Semarang: UniversitasNegeri Semarang
Kusuma, A. P., Sukendra, D. M. 2016. Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk. Unnes Journal of Public Health, 5(1): 48-56
Rosa, E. 2007. Studi Tempat Perindukan Nyamuk Vektor Demam Berdarah Dengue di Dalam dan di Luar Rumah di Rajabasa Bandar Lampung. Jurnal Sains MIPA, 13 (1): 57-60
Said, G., Palupi, S. 2012. Survei Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes spp pada Sumur Gali Milik Warga di Kelurahan Bulusan Kota Semarang (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rowosari Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2): 326-337
Sayono, dkk. 2011. Pertumbuhan Larva Aedes aegypti pada Air Tercemar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7 (1)
Sukendra, D. M., Shidqon, M. A. 2016. Gambaran Perilaku Menggigit Nyamuk Culex sp. Sebagai Vektor Penyakit Filariasis Wuchereria bancrofti. Pena Medika Jurnal Kesehatan, 6(1)
Widyawati, dkk. 2011. Penggunaan Sistem Informasi Geografi Efektif Memprediksi Potensi Demam Berdarah di Kelurahan Endemis. Jurnal Kesehatan, 15 (1): 21-30
Wulandhari, S. A., Pawenang, E. T. 2017. Analisis Spasial Aspek Kesehatan Lingkungan Dengan Kejadian Filariasis Di Kota Pekalongan. Unnes Journal of Public Health, 6(1): 59-67