FAKTOR RISIKO PAPARAN PESTISIDA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN BBLR PADA PETANI SAYUR
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Low birth weight becomes one problem that may cause infant mortality. This study aimed to find the relation
between pesticide exposure during pregnancy and low birth weight. This was case control study. The subjects
were divided into two groups: 25 farmers with low birth weight infants as case group, and subjects 25 farmers
with normal birth weight infants wholived around the case group as control group. Data were collected with
interview and observation. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis (chi-square test and fisher
test). Risk factors during pregnancy that associated with lowbirth weight were activities with pesticide during
pregnancy (OR= 6,769); personal protective equipment completeness (OR= 18,857); and storage of pesticide (OR= 12,667). Recommended to pregnant farmer to avoid activity with pesticide during pregnancy. Pregnant farmer should use personal protective equipment completely when agricultural activities could not be avoided
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Budiawan, Agung Rosyid. 2013. Faktor Risiko Cholinesterase Rendah Pada Petani Bawang Merah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 8 (2) : 198-206
Dabrowski, Slawomir dkk. 2003. Pesticide Exposure and Birthweight: An Epidemiological Study in Central Poland. International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health. 16 (1) : 31-39.
Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Kartika, Yuyun. 2012. Faktor Risiko yang Berkaitan dengan Kejadian Keracunan Pestisida pada Petani Penyemprot Tanaman Bawang Merah di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Unnes Journal of Public Health. 1 (2) : 52-60.
Kurniasih, Siti Aisyah dkk. 2013. Faktor-Faktor yang Terkait Paparan Pestisida dan Hubungannya dengan Kejadian Anemia pada Petani Horttikultura di Desa Gombong Belik Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 12 (2) : 132-137.
Mahmudah, Muamilatul dkk. 2012. Kejadian Keracunan Pestisida pada Istri Petani Bawang Merah di Desa Kedunguter Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 11 (1) : 65-70.
Mahyuni, Eka lestari. 2015. Faktor Risiko dalam Penggunaan Pestisida Terhadap Keluhan Kesehatan pada Petani Di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo 2014. Kesehatan Masyarakat. 9 (1) : 79-89.
Pantiawati, Ika. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Mulia Medika
Prijanto, Teguh Budi. 2009. Analisis Faktor Risiko Keracunan Pestisida Organofosfat pada Keluarga Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kab. Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 8 (2) : 73-78.
Sari, Noni Kartika dkk. 2013. Hubungan riwayat pajanan pestisida pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2 (2) :1-11.
Setyobudi, Bambang. 2012. Pengaruh Paparan Pestisida pada Masa Kehamilan terhadap Kejadian BBLR di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 12 (1) : 26-33.
Siwiendrayanti, Arum. 2011. Keterlibatan dalam Aktivitas Pertanian dan Keluhan Kesehatan Wanita Usia Subur. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7 (1) : 73-82.
Siwiendrayanti, A., Pawenang, E.T., Widowati, E. 2016. Buku Ajar Toksikologi Kesehatan Masyarakat. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Suhartono, Djokomoeljanto, S., Hadisaputro, S., Subagio, H.W., Kartini, A., Suratman. 2012. Pajanan Pestisida sebagai Faktor Risiko Hipotiroidisme pada Wanita Usia Subur di Daerah Pertanian. Media Medika Indonesiana. 46 (2) : 91-99.
Sungkawa, Hendra Budi. 2007. Hubungan Riwayat Paparan Pestisida dengan Kejadian Goiter pada Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 6 (2) : 41-46.
Zhang, Ying dkk. 2014. Prenatal Exposure to Organophosphate Pesticides and Neurobehavioral Development of Neonates: A Birth Cohort Study in Shenyang, China. The Public Library of Science. 9 (2) : 1-10