UJI DAYA BUNUH GRANUL EKSTRAK LIMBAH TEMBAKAU (NICOTIANAE TABACUM L ) TERHADAP LARVA AEDES AEGYPTI
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pengendalian penyakit DBD bergantung pada pengendalian larva Aedes aegypti. Penggunaan insektisida nabati perlu dikembangkan untuk mengurangi dampak negatif insektisida kimia. Limbah tembakau merupakan tanaman yang mengandung zat alkaloid, saponin dan flavonoid yang berfungsi sebagai insektisida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak limbah tembakau (Nicotiana tabacum L.) dalam bentuk granul untuk membunuh larva Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan rancangan post test only with control group design dengan lima variasi konsentrasi ekstrak sebesar 10%, 15%, dan 20%, dengan empat kali pengulangan. Hasil uji menunjukkan terdapat hubungan antara ekstrak limbah tembakau dalam bentuk granul dengan kematian larva (p=0,001). Analisis probit didapatkan LC50 granul ekstrak limbah tembakau adalah 59,506% dan LC90 adalah 1.163,619%. LT50 pada konsentrasi 20% adalah 790,787 menit, sedangkan LT90 adalah 2.820.000 menit. Saran peneliti adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara menghilangkan warna pada air yang diberi ekstrak limbah tembakau dalam bentuk granul.
The efforted to control dengue fever depended on control of the Aedes aegypti larvae. The used of natural insecticides should be developed as easily biodegradable in nature. Tobacco waste in Indonesia is very abundant amount of 55776.24 tonnes per year. Tobacco waste contains alkaloid, essential oil, nicotine and flavonoid which its function as insecticides. This research was conducted to know the effectiveness granule extract tobacco waste (Nicotiana tabacum L.) to kill Aedes aegypti larvae. This research was true experimental research, with the design of post test only with control group with three variations of the extract concentration 10%, 15%, dan 20% with four times repetitions.This research was conducted in 2016. The result showed that there was corelation between Nicotiana tabacum L.extract in granul with larvae mortality (p=0.001). From probit analysis test, LC50 was found in 23,965% and LC90 in 4 0,957%. LT50 of 20% was 362.625 hours, while LT90 was 544.488 hours. The conclusion of this study is granule extracts of tobacco waste has larvicidal effect on Aedes aegypti larvae.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Differences of Risk Factor that Affect The
Existence of The Larvae Dengue Vector (Aedes
aegypti and Aedes albopictus) Between The
Endemic and Sporadic Villages in Banguntapan
Sub Distric Bantul District. Medika Respati. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 4 (4) :69-87
Kemenkes RI. 2010. Demam Berdarah Dengue. Buletin
Jendela Epidemiologi, 2 (1): 5.
Kemenkes RI. 2014. Waspada DBD di Musim Pancaroba.
Pusat Komunikasi Publik Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta.
Machado, P. A., Fu H., Kratochivl R. J., Yuan Y.,
Hahm T. S., Sabliov C. M.,Wei C. I. & lo Y. M.
2010. Recovery of Solanesol from Tobacco as a
Value Added product for Alternative
Applications. J Bioresources Technology, 101: 1091 –
1096
Nopianti, S., Dwi Astuti., Darnoto. 2008. Efektivitas
Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
L.) terhadap Kematian Larva Nyamuk Anopheles
aconitus Instar III. Jurnal Kesehatan, 1 (2) : 103-
114.
Nuryanti, E. 2013. Perilaku Pemberantasan Sarang
Nyamuk di Masyarakat, Jurnal Kesehatan
Masyarakat : 9 (1) 15-23
Oktavia, A., Suwondo, Febrita E,. 2012. Efektivitas
Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi
L.) terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes
aegypti. Jurnal Sagu Universitas Riau, 1 (1) : 1-8.
Palic, R., Stojanovic G., Alagic S., Nikolic M. &
Lepojevic Z. 2002. Chemical Composition and
Antimicrobial Activity of The Essential Oil and
CO2 Extracts of Semi-orientl Tobacco, Prilep.
Flavour Fragr J., 17: 323 - 326.
Pratiwi, Ameliana. 2014. Studi Deskriptif Penerimaan
Masyarakat terhadap Larvasida Alami. Unnes
Journal of Public Health, 3 (2) : 1-10
Purnama, S..G. and Satoto, T.B.T. 2012. Maya Index
dan Kepadatan Larva Aedes aegypti terhadap
Infeksi Dengue. Makara Kesehatan, 16 (2): 57-64
Sukowinarsih, T.E., and Cahyati, W.H. 2010. Hubungan
Sanitasi Rumah Tangga dengan Angka Bebas
Jentik Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
6 (1) :30-35
Susanti L, Boesri H,. 2012. Toksisitas Biolarvasida
Ekstrak Tembakau Dibandingkan dengan Ekstrak
Zodia terhadap Jentik Vektor Demam Berdarah
Dengue (Aedes Aegypti). Bulletin Penelitian
Kesehatan, 40 (2) : 75 – 84
Susanto D., Rahmad A., 2010 Daya racun Ekstrak Daun
Sirih (Piper aduncum L) terhadap Larva nyamuk
Aedes aegypti, Skripsi, Universitas Mulawarman,
Samarinda.
Tuti Harina K., Wijayanti R., Supriyanto., 2014.
Efektivitas Limbah Tembakau Terhadap Wereng
Coklat dan Pengaruhnya Terhadap Laba-Laba
Predator. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian, 29 (1) :18
Wai, K.T., Htun, P.T., Oo, T., Myint, H., Lin, Z.,
Kroeger,A., Sommerfeld, J., and Petzold, M.
2012. Community-centred Eco-bio-social
Approach to Control Dengue Vectors: an
Intervention Study from Myanmar. Pathogens and
Global Health, 106 (8): 461-468
Zaidi, M. I., Gul, A. & Khattak, R. A. 2004.
Antibacterial Activity of Nicotine and It’s
Mercury Complex. Sarhad J. Agric, 20 (4): 619 -
622